Mohon tunggu...
Fransisca Mira
Fransisca Mira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of Cognitive Science & Psychology

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tips Wisata Ke Wina ala Kantong Mahasiswa

26 Maret 2022   08:09 Diperbarui: 26 Maret 2022   14:11 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana Schönbrunn siang hari di Januari, sudah gelap. Foto dokumentasi pribadi.

Kami membeli Sisi Ticket, tiket borongan yang mencakup seluruh tempat tersebut beserta Hofmobilien Depot, museum furnitur kerajaan yang menurut saya kurang menarik. Tiket ini bisa dipakai dalam hari yang berbeda-beda, misalnya hari ini mau ke Schönbrunn, besok mau ke Hofburg, terus bulan depan mau ke Hofmobilien, asalkan masih dalam jangka waktu satu tahun.

Beruntung dengan adanya hujan salju semalam, semua sudut istana putih dengan salju! Kalau musim seni, bahkan jauh lebih cantik karena kebun dengan bunga berwarna-warni.

Di dalamnya, setiap pengunjung mendapat audioguide, yang menjelaskan tentang silsilah, kehidupan, dan sejarah keluarga kerajaan di 40 ruangan dalam waktu sekitar 1 jam.

Tapi, kami menghabiskan sekitar 3 jam disana karena banyak foto-foto, terutama di kebun istananya yang sangat luas dan cantik. Sayangnya, di dalam istana dilarang mengambil foto.

Yang jadi highlight tentunya tentang Kaiser (Emperor/kaisar) Franz Joseph yang memerintah dengan adil dan bijaksana, sampai kerajaan Austro-Hungaria menguasai hampir seluruh Eropa, juga tentang istrinya yang sangat cantik tapi memiliki gejala depresi.

Lukisan Emperor Franz Joseph di museum. Foto dok.pri.
Lukisan Emperor Franz Joseph di museum. Foto dok.pri.
Well dressed but depressed, menggambarkan seorang Empress Elizabeth atau Sisi, yang masa kanak-kanaknya terbilang bebas dan bahagia, namun pada usia 16 tahun menikah dan harus mengikuti segala aturan kerajaan. Cerita lebih lengkap tentang Sisi bisa dilihat di Hofburg, dimana terdapat Sisi Museum.

Berbagai lukisan Empress Sisi di museum. Foto dok.pri.
Berbagai lukisan Empress Sisi di museum. Foto dok.pri.
Buat saya pribadi, hal ini membalikkan cita-cita saya sedari kecil untuk menjadi putri raja (hehe), karena kecantikan harta dan tahta, toh tidak menjamin kebahagiaan seseorang.

Terlebih, banyaknya aturan di kerajaan membuat kita tidak bebas. Contohnya Sisi kehilangan kontrol akan dirinya sendiri karena dia nggak bisa lagi jalan-jalan seperti hobi masa mudanya, harus ikut berbagai acara kerajaan, dan bahkan anaknya pun “diambil alih” oleh ibu mertuanya.

Karena itu, satu-satunya hal yang bisa ia kontrol adalah kecantikannya dan ia melakukan diet habis-habisan dan perawatan kecantikan berjam-jam sehari. Ia juga menolak difoto atau dilukis setelah menginjak usia 30 tahun.

Kematian Sisi pun tidak kalah tragis (juga kematian salah satu putranya, Rudolf), tapi karena saya tidak mau spoiler, silahkan kunjungi sendiri Sisi Museum atau tanya Mbah Google ya, Kompasianer 😊

Dari museum, kami pergi ke Hundertwasserhaus, rumah susun warna-warni instagrammable di Wina.

Hundertwasserhaus, secara harafiah berarti rumah seratus air. Foto Dok Pribadi
Hundertwasserhaus, secara harafiah berarti rumah seratus air. Foto Dok Pribadi
Dulu tempat ini adalah area kumuh (slum area) di Wina, yang disulap jadi lebih cantik oleh para seniman, dan seniman utamanya bernama Friedensreich Hundertwasser.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun