Mendorong anak perempuan untuk memainkan peran aktif atau memberikan pendapat pada hal yang mereka sukai dapat menghasilkan kepercayaan diri yang kuat. Hal-hal sederhana seperti berdiskusi tentang hal-hal yang mereka pedulikan atau berkolaborasi dengan organisasi nirlaba lainnya dapat sangat bermanfaat bagi mereka.Â
Misalnya, ajak mereka memilih aktivitas sukarelawan apa yang ingin mereka lakukan saat liburan dan apa alasannya. Atau bertanya pendapat mereka buku yang baru mereka baca. Dengan begitu, orang dewasa membantu mereka merasa lebih aman tentang lingkungan sekitar mereka, maka mereka memiliki peluang untuk melatih keterampilan komunikasi dan kepemimpinan.
4. Perkenalkan Sosok Perempuan Sukses
Mengenalkan anak perempuan kepada panutan perempuan lain di sekolah atau di masyarakat membantu meningkatkan persepsi pemimpin perempuan di lingkungan mereka. Hal ini juga dapat melemahkan stereotip patriarki di masyarakat.
Contohnya, jangan sungkan memuji guru perempuan yang kreatif, tegas, atau bersikap adil di depan anak. Atau, membaca buku bersama anak mengenai kisah hidup perempuan hebat seperti Marie Curie, Ratu Sima dari Kerajaan Kalingga, atau Malala Yousafzai.
 Wanita sukses dalam bisnis, sains, teknologi, industri kreatif, pemerintahan, atau institusi pendidikan adalah contoh yang menunjukkan prestasi dan kepemimpinan. Tekankan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki potensi yang sama.Â
5. Ajarkan Cara Sehat Berinternet (Media Sosial)
Anak perempuan lebih rentan terhadap efek negatif media sosial dan media, misalnya perasaan rendah diri dan perundungan daring (cyberbullying). Hal-hal ini mengancam kesejahteraan psikologis anak dengan meningkatkan kecemasan mereka. Orang dewasa dapat fokus pada berbagai cara untuk membantu.
Pertama, bantu anak perempuan membangun kepercayaan diri dengan membantu mereka mengidentifikasi hal-hal penting untuk dicapai, tidak harus berfokus pada penampilan mereka. Misalnya, buat mereka bangga dengan karya mereka seperti program komputer, lukisan atau tulisan yang bereka ciptakan sediri, dan bukan hanya dengan penampilan yang superfisial seperti dandanan atau pakaian bermerek.
Kedua, batasi penggunaan teknologi, terutama sosial media di dalam rumah, terutama ketika seluruh anggota keluarga sedang di rumah. Orang tua juga perlu membantu mendidik anak tentang keamanan daring, perundungan daring/cyberstalking, dan kebenaran tentang media dan periklanan.
Sumber: