Mohon tunggu...
Fransisca Mira
Fransisca Mira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of Cognitive Science & Psychology

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ibu bekerja maupun IRT, ini 5 Cara untuk Mendidik Anak Perempuan Hebat

5 Maret 2022   20:30 Diperbarui: 9 Maret 2022   18:03 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://www.instagram.com/pagi.bagi/

1. Mulai dari cek bias gender dirimu sendiri

Banyak dari kita dibesarkan oleh ayah yang sibuk bekerja di luar rumah, dan ibu yang mengerjakan pekerjaan domestik, walaupun bahkan sang ibu juga bekerja di luar rumah. Di keluarga saya pun, kebanyakan laki-laki dan perempuan membagi tugas seperti itu. Namun, ketika saya akan menikah nanti, mengerjakan pekerjaan domestik adalah syarat mutlak bagi calon suami, karena saya ingin aktif bekerja secara publik juga. 

Bias gender pada generasi orang tua atau kakek nenek kita mungkin dulu berguna, karena kebanyakan pekerjaan di luar rumah lebih cocok dikerjakan laki-laki.

 Namun di abad ke-21 ini, perempuan juga banyak yang bekerja di ranah publik, namun tetap diharapkan oleh masyarakat disekitarnya untuk menyelesaikan pekerjaan domestik (double burden atau beban ganda perempuan). Seharusnya, pekerjaan rumah bukan hanya pekerjaan perempuan, tapi juga laki-laki. 

Demikian pula jika laki-laki tidak mau bekerja di luar rumah tetapi lebih memilih pekerjaan domestik, hal itu tidak menjadi masalah selama hal itu disepakati dengan pasangannya. 

Jangan sampai hanya anak perempuan yang diberikan tugas domestik. Tetapi anak laki-laki pun juga harus dapat memasak, mencuci piring, dan melakukan tugas rumah lain, sebab tugas itu adalah tugas untuk bertahan hidup yang tidak terkait peran gender.

2. Terbuka Pada Beragam Minat dan Bakat

Kesenjangan gender dalam bidang terkait STEM (science, technology, engineering and mathematics atau sains, teknologi, teknik dan matematika) masih terlihat jelas. Secara tradisional, anak perempuan didorong untuk mengejar karier di bidang administrasi, mengajar, keperawatan, atau peran lain yang memerlukan kelemah-lembutan dan ketelitian. 

Padahal, mereka tentunya juga dapat memiliki potensi berupa bakat, pemikiran, dan gagasan yang kritis, apabila didukung oleh orang dewasa di sekitarnya. Untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang, orang dewasa hendaknya mendorong anak perempuan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, apa pun bidangnya. 

Maka, jika anak perempuan ingin main mobil-mobilan, biarkan saja karena dari situ mungkin akan tumbuh kecintaan terhadap Teknik mesin. Atau jika anak laki-laki ingin main boneka, mungkin saja ia akan menjadi perawat yang hebat.

3. Beri Anak Perempuan Kesempatan untuk Berbicara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun