Mohon tunggu...
Fransisca Meivin
Fransisca Meivin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia

Jika kamu mencari satu orang yang akan mengubah hidupmu, lihatlah di cermin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebijakan PSBB Kurang Efektif di Bidang Pendidikan, Transportasi Umum, dan Industri Tekstil

11 November 2020   07:44 Diperbarui: 11 November 2020   07:55 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dengan adanya aturan tersebut membuat pengguna angkutan umum kian berkurang. Kurangnya pemasukan dan terus menerus mengalami kerugian dengan rasa terpaksa pemilik transportasi umum melakukan pengurangan terhadap supir yang biasanya menarik penumpang. 

Masalah seperti itulah yang membawa dampak negatif bagi masyarakat terdampak, karena banyaknya kerugian yang dialami akibat diberlakukannya kebijakan PSBB oleh pemerintah.

Dampak PSBB di Bidang Industri Tekstil

Wabah virus corona yang terjadi di Indonesia menyebabkan pemerintah Indonesia mengambil keputusan dengan mengeluarkan kebijakan PSBB. Kebijakan PSBB yang diberlakukan memiliki beberapa diantaranya dengan meliburkan perusahaan yang bergerak pada bidang di luar kebutuhan pangan, pelayanan kesehatan, bahan bakar minyak dan gas, ketertiban umum dan lain-lain. 

Artinya, selama masa PSBB berlangsung industri tekstil tidak memperoleh izin untuk melaksanakan kegiatan di tempat kerja, melainkan hanya dapat melaksanakan pekerjaan dari rumah WFH (work form home), kecuali dapat beroperasi jika telah mendapatkan izin dari Kementrian Perindustrian.

Kebijakan PSBB sebagai upaya penanganan covid-19 berlangsung di beberapa daerah dengan zona merah membawa pengaruh buruk bagi yang terdampak. 

Kebijakan PSBB berdampak sangat besar pada industri tekstile dalam negeri yang mengalami penurunan pendapatan sejak adanya pandemi virus corona di Indonesia. 

Banyaknya perusahaan yang tutup karena masa PSBB akan berakibat pada PHK besar-besaran yang terjadi, maka semakin banyak pula keluarga yang menderita karena kelaparan. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wiraswasta mengatakan, "penerapan kebijakan PSBB total berpotensi memperlemah industri tekstil." 

Pernyataan itu memang benar terjadi karena zaman sekarang banyak orang lebih memilih untuk membeli makanan atau kebutuhan pokok untuk keperluan sehari-hari dibandingkan harus berbelanja baju. 

Hal itu dapat dilihat pada hari raya Idul Fitri yang biasanya dapat memproduksi pakaian dalam jumlah banyak, tetapi pada tahun ini pesanan hanya sedikit bahkan semakin menurun akibat adanya pandemi virus corona yang disusul dengan kebijakan PSBB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun