Tanpa memandang rasa malu, akhirnya dia memutuskan untuk bekerja sebagai tukang bangunan. Orang tua toni tidak tidak mengetahui akan hal itu, termasuk sari. Dan pada malam hari toni juga bekerja sebagai tukang parkir di pasar. Rejeki yang dia dapatkan selalu dia sisihkan. Pertama untuk sari dan anaknya, kemudian sebagian lagi untuk dia tabung.
Pagi hari sebelum berangkat kerja, toni mampir ke kos sari
“sari, ini aku ada sedikit rejeki buat kamu dan anak kamu. Jumlahnya memang tidak banyak, tapi semoga cukup untuk mencukupi kebutuhan kamu hari ini.” Ucap toni sambil memberikan selembar uang kertas berwarna biru kepada sari
“ mas, ini uang dari mana? Apa mas toni sudah bekerja? Kok aku tidak pernah dikasih tahu?? Tanya sari kepada toni
“Alhamdulillah. Insya Allah uang ini halal. Ini adalah hasil jerih payahku, aku sudah dapat kerja.” Jawab toni
“Tapi mas toni kerja apa? Dimana?” Tanya sari
“Ya pokoknya ada. Maaf untuk saat ini mas belum bisa cerita.” Jawab toni
“Jadi hari ini kamu nanti tidak akan bekerja kan?” Tanya toni
“Iya mas, sari hari ini tidak akan bekerja” jawab sari
Akhirnya toni berpamitan kepada sari untuk berangkat kerja
Toni setiap hari terus bekerja,tanpa ada yang tahu apa yang dia kerjakan. Hingga suatu hari ada tetangga toni yang melihat dia dan menceritakan pekerjaan toni kepada bapaknya