Mohon tunggu...
Frans Simarmata
Frans Simarmata Mohon Tunggu... Lainnya - Diaspora Indonesia

Ordinary Indonesian Diaspora in Sydney

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Back to Basic: Refleksi Gerakan Diaspora 2012-2021

8 Juli 2021   20:32 Diperbarui: 8 Juli 2021   20:39 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Jika disederhanakan, misi IDN adalah untuk memperluas jaringan, kesempatan dan dan peran diaspora Indonesia demi kesejahteraan yang berkelanjutan. 

To expand connections, multiply opportunities and strengthen roles of Indonesian Diaspora for sustainable prosperity.

Melihat Masa Depan

Hampir satu dekade gerakan diaspora Indonesia, kita semestinya bertanya. Pertanyaan ini bisa membawa kita pada titik awal. Untuk mengingat filosofinya serta menggelorakan kembali semangatnya. Tak bisa dipungkiri, kerap kita tenggelam dalam hiruk pikuk gagasan dan kepenting, atau tersudut di ruang sempit rutinitas yang mematikan kreasi. Maka mempertanyaan eksistensi dan peran menjadi penting dan menemukan pijakannya.
 
Sebagai Gerakan, kita perlu program, target, struktur dan sebagainya. Semua itu memang administratif tetapi toh menjadi sesuatu yang tak bisa dihindarkan. Kita dituntut untuk terbang tinggi merawat mimpi-mimpi besar sekaligus sabar merangkak untuk melakukan hal-hal kecil agar mimpi ini tetap terawat dan akhirnya terlaksana.
 
Siapapun yang terlibat dan terpanggil untuk berperan, hendaknya memiliki kesadaraan dan pemahaman yang memadai. Kita paham, ini tidak mudah. Setiap chapters pasti dihadapkan prioritas yang berbeda maka pendataan kebutuhan dan potensi menjadi penting. Komunikasi, apapun bentuknya, adalah kunci bagi keberlangsung nilai dan pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hanya dengan komunikasi yang terbuka, perancanaan yang matang serta kedewasaan pelaku diaspora, semua visi itu akan bisa diwujudkan dalam bakti bangsa yang bermakna.

Seberapapun pesat berkembangan dan cepatnya pergantian generasi, ada benang merah semangat yang perlu dijaga. Maka, memastikan adanya komunikasi dan interaksi antar generasi, terutama dengan para pelaku sejarah, adalah keniscayaan yang penting. Kita tidak ingin ada semangat yang hilang dan tidak diteruskan. Kita juga tidak ingin hanya berlari di titik yang sama demi kemajuan gerakan diaspora Indonesia.

Maka tugas generasi kini adalah memahami potongan fakta, sejarah dan terutama serpihan nilai untuk disatukan dan dijadikan pedoman untuk terus bergerak maju.

Perbedaan adalah keniscayaan. Tidak bisa dihindarkan. Meski demikian, dengan kembali ke asal, pada semangat dan nilai yang melandasi lahirnya gerakan  ini, perbedaan itu akan menjadi kekuatan. Perbedaan yang begitu tajam bisa dijinakkan dengan kecintaan pada satu negeri. 

Bapak Joko Widodo dan Bapak Prabowo mencontohkan itu kepada kita. Perbedaan pandangan politik boleh jadi membuat kita berseberangan namun kecintaan pada negeri jauh lebih kuat dari kepentingan politik sesaat. Itulah yang menyatukan keduanya dalam satu administrasi pemerintahan. Dalam satu atau dua hal, tentu tidak salah jika kita meneladani mereka.

Kita percaya, diaspora ini adalah kumpulan talenta. Yang diperlukan adalah kelapangan hati untuk saling menerima. Kita sadari kita berbeda tetapi kita juga tahu, fisika mengajarkan bahwa muatan berbeda itu yang semestinya saling menarik. Kita tidak lagi hidup di era kompetisi tetapi kolaborasi. Mari kembali ke titik awal. 

Let us go back to basics!

 
 Salam Diaspora,
Selamat Ulang Tahun Gerakan Diaspora Indonesia
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun