Membangun Sistem yang Lebih Responsif
Untuk mengatasi berbagai tantangan ini, diperlukan pendekatan yang lebih sistematis dan terintegrasi.Â
- Pertama, harus ada penguatan dalam aspek penegakan hukum, di mana aparat penegak hukum harus lebih proaktif dalam menangani kasus KDRT dan memastikan bahwa korban mendapatkan keadilan.
- Kedua, perlu ada perluasan program perlindungan, termasuk penyediaan lebih banyak rumah aman dan layanan pendampingan yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
- Ketiga, edukasi dan sosialisasi tentang hak-hak perempuan dan anak harus lebih digalakkan, terutama di komunitas-komunitas yang masih memiliki budaya patriarki yang kuat. Kampanye kesadaran tentang bahaya KDRT harus menjadi agenda nasional yang terus diperjuangkan oleh pemerintah, media, serta organisasi masyarakat sipil.
- Keempat, pemberdayaan ekonomi bagi korban juga harus menjadi bagian dari solusi. Program pelatihan keterampilan dan akses terhadap pekerjaan yang layak bisa menjadi cara efektif untuk membantu korban keluar dari ketergantungan finansial pada pelaku kekerasan.
Pada akhirnya, kekerasan dalam keluarga bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sebagai "masalah rumah tangga" semata. Ini adalah persoalan sosial yang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Dengan sistem hukum yang lebih kuat, program perlindungan yang lebih efektif, serta perubahan budaya yang lebih menghargai hak asasi manusia, diharapkan kekerasan dalam keluarga bisa ditekan, dan setiap individu bisa hidup dengan rasa aman dan bermartabat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI