Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Marumpasa Tradisi Batak yang Kian Tergerus Zaman

26 Januari 2025   19:39 Diperbarui: 26 Januari 2025   19:39 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suku Batak di Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara DOK. Shutterstock/Lenisecalleja Photograhy(Shutterstock/Lenisecalleja Photograhy)

Menghidupkan Marumpasa di Era Digital

Meskipun tantangan untuk melestarikan marumpasa cukup besar, era digital juga memberikan peluang baru untuk menghidupkan kembali tradisi ini. Media sosial bisa menjadi alat yang efektif untuk mempopulerkan marumpasa di kalangan generasi muda.

Misalnya, video pendek yang menampilkan orang-orang yang ahli dalam marumpasa bisa menjadi konten menarik di platform seperti YouTube atau Instagram. Dengan cara ini, tradisi marumpasa bisa menjangkau audiens yang lebih luas dan menarik minat generasi muda.

Selain itu, teknologi juga memungkinkan kita untuk menciptakan aplikasi atau platform belajar yang didedikasikan untuk marumpasa. Aplikasi ini bisa memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara mempelajari seni ini, sehingga memudahkan siapa saja yang ingin mendalami tradisi ini.

Kesimpulan

Tradisi marumpasa adalah warisan budaya yang sarat akan keindahan dan makna. Seni berbicara ini mencerminkan kebijaksanaan, penghormatan, dan kearifan lokal masyarakat Batak. Namun, di tengah arus modernisasi, tradisi ini semakin terancam punah.

Melestarikan marumpasa adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan edukasi, dokumentasi, dan inovasi, tradisi ini bisa terus hidup dan relevan di era modern. Karena pada akhirnya, budaya adalah akar yang menghubungkan kita dengan leluhur dan identitas kita sebagai bangsa yang kaya akan warisan tradisional.

Semoga marumpasa tidak hanya menjadi cerita masa lalu, tetapi juga inspirasi untuk masa depan. Mari kita jaga warisan ini agar tetap hidup dan memberi makna bagi generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun