Tak hanya itu, globalisasi turut berperan besar dalam mengikis tradisi ini. Gaya hidup modern membawa pengaruh budaya asing yang lebih populer dan menarik bagi generasi muda. Mereka cenderung lebih tertarik pada budaya pop global, seperti musik, film, dan media sosial, yang sering kali jauh dari nilai-nilai tradisional.
Selain itu, perubahan dalam pelaksanaan acara adat juga menjadi penyebab utama memudarnya tradisi ini. Jika dahulu upacara adat bisa berlangsung berhari-hari dengan berbagai ritual yang memberikan ruang untuk marumpasa, kini acara adat sering dipadatkan menjadi satu hari saja untuk menyesuaikan dengan kesibukan masyarakat modern.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah minimnya dokumentasi tentang tradisi marumpasa. Pengetahuan ini umumnya diwariskan secara lisan, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun, tanpa dokumentasi yang memadai, tradisi ini sulit untuk dipelajari dan dipertahankan di tengah perubahan zaman.
Dampak dari Hilangnya Marumpasa
Hilangnya tradisi marumpasa tidak hanya berarti kehilangan seni berbicara, tetapi juga kehilangan bagian penting dari identitas budaya Batak. Tradisi ini adalah cerminan dari kearifan lokal yang telah diwariskan selama berabad-abad. Ketika tradisi ini menghilang, masyarakat kehilangan salah satu cara untuk terhubung dengan nilai-nilai leluhur mereka.
Selain itu, hilangnya marumpasa juga berpotensi memutus hubungan antar-generasi. Seni ini mengajarkan penghormatan, kebijaksanaan, dan pentingnya menjaga harmoni dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa marumpasa, nilai-nilai ini mungkin tidak lagi diteruskan kepada generasi berikutnya.
Langkah untuk Melestarikan Tradisi Marumpasa
Upaya untuk melestarikan marumpasa tidak bisa dilakukan secara setengah hati. Diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari komunitas adat, pemerintah, hingga generasi muda. Salah satu langkah penting adalah mengintegrasikan pendidikan tentang tradisi ini ke dalam kurikulum sekolah.
Sekolah-sekolah di daerah Batak bisa mengajarkan seni marumpasa sebagai bagian dari pelajaran seni dan budaya. Dengan cara ini, generasi muda akan lebih mengenal dan menghargai tradisi ini sejak usia dini.
Selain itu, dokumentasi dan digitalisasi tradisi marumpasa juga menjadi langkah penting. Penulisan buku, pembuatan video, atau pengarsipan digital bisa membantu melestarikan tradisi ini dan membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
Komunitas adat juga perlu berperan aktif dalam melestarikan tradisi ini. Mereka bisa menyelenggarakan pelatihan, lomba, atau lokakarya yang fokus pada pengembangan kemampuan marumpasa. Acara-acara ini bisa menjadi ruang bagi generasi muda untuk belajar langsung dari para ahli dan praktisi marumpasa.