Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemerintah Bungkam dengan Penolakan PPN 12%

26 Desember 2024   08:48 Diperbarui: 26 Desember 2024   08:48 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintah mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi 2025 untuk menanggapi barang dan jasa kena PPN 12 persen per 1 Januari 2025(KOMPAS.com/RULLY RAMLI)

Kesimpulan

Isu kenaikan PPN menjadi 12% telah memunculkan ketegangan yang signifikan antara pemerintah dan masyarakat. Di satu sisi, pemerintah memiliki kewajiban untuk meningkatkan pendapatan negara demi mendukung pembangunan. Namun, di sisi lain, kebijakan ini juga harus mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat dan prinsip keadilan sosial.

Sikap bungkam pemerintah dalam menghadapi kritik terhadap kebijakan ini mencerminkan kurangnya komunikasi yang baik dan transparansi dalam pengambilan keputusan. Jika dibiarkan, hal ini dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah proaktif, mulai dari membuka ruang dialog hingga mengevaluasi kembali kebijakan secara menyeluruh. Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis bukti, pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang tidak hanya efektif, tetapi juga adil dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun