Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Era Digital Mengikis Gotong Royong di Tengah Masyarakat

9 Desember 2024   11:58 Diperbarui: 9 Desember 2024   13:06 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gotong Royong yang Terkikis.Chatgpt.com

Peningkatan Ketimpangan Sosial
Gotong royong juga berfungsi sebagai mekanisme untuk mengurangi kesenjangan sosial. Ketika nilai ini memudar, kelompok masyarakat yang kurang mampu akan semakin terpinggirkan. Tanpa solidaritas, ketimpangan sosial akan semakin melebar, menciptakan ketidakstabilan dalam masyarakat.

Memadukan Teknologi dan Tradisi

Kendati era digital membawa tantangan, ia juga membuka peluang untuk melestarikan nilai-nilai gotong royong dengan cara yang baru. Teknologi tidak harus menjadi ancaman; ia bisa menjadi alat untuk memperkuat solidaritas.

Sebagai contoh, aplikasi seperti Kitabisa telah membuktikan bahwa teknologi dapat digunakan untuk mendorong aksi kolektif. Namun, keberhasilan ini harus diimbangi dengan pendidikan sosial yang mendorong keterlibatan langsung. Pemerintah, sekolah, dan komunitas memiliki peran penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai gotong royong ke dalam kehidupan modern.

Masa Depan Gotong Royong di Era Digital

Kita hidup di zaman yang serba cepat, di mana teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Namun, di balik kemajuan ini, kita harus menyadari bahwa ada nilai-nilai tradisional yang tidak boleh hilang. Gotong royong adalah salah satu di antaranya.

Sebagai masyarakat yang bangga dengan identitas budaya, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa nilai ini tetap relevan. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak dan menanamkan kembali semangat kebersamaan, kita dapat menciptakan masa depan di mana gotong royong dan era digital dapat berjalan beriringan.

Jangan biarkan layar memisahkan kita. Mari kembali menguatkan tali kebersamaan, karena di sanalah terletak kekuatan sejati bangsa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun