Informasi harus disusun dengan logis dan mudah dipahami.
Deskripsi pekerjaan harus dilengkapi dengan data yang menunjukkan pencapaian nyata.
Kekuatan Storytelling dalam CV
CV yang menarik adalah CV yang bercerita. Tidak hanya mencantumkan tugas dan tanggung jawab, tetapi juga menggambarkan bagaimana kamu membawa perubahan atau memberikan kontribusi nyata. Bayangkan kamu seorang marketing manager yang berhasil meningkatkan penjualan suatu produk sebesar 50% dalam waktu enam bulan. Alih-alih hanya menuliskan “bertanggung jawab atas penjualan produk,” jelaskan dampak nyata dari pekerjaanmu.
Sebagai contoh:
“Berhasil mengembangkan strategi pemasaran digital yang meningkatkan penjualan produk X sebesar 50% dalam waktu enam bulan, dengan biaya promosi 20% lebih rendah dibandingkan kampanye sebelumnya.”
Penjelasan ini tidak hanya menunjukkan apa yang kamu lakukan, tetapi juga bagaimana kontribusimu membawa hasil nyata. Perekrut akan lebih tertarik pada kandidat yang bisa menggambarkan dampak konkret dari pekerjaannya.
Kunci Membuat CV yang Menarik
Salah satu jebakan terbesar adalah mencoba mencantumkan terlalu banyak informasi. CV bukanlah autobiografi. Kamu tidak perlu mencantumkan semua pengalaman kerja, terutama yang tidak relevan dengan posisi yang dilamar.
Misalnya, jika kamu melamar sebagai data analyst, fokuslah pada pengalaman kerja dan keterampilan yang mendukung peran tersebut. Pengalaman kerja sebagai kasir supermarket mungkin tidak relevan, kecuali kamu bisa mengaitkannya dengan analisis data atau pengelolaan inventaris yang pernah kamu lakukan.
Fokus pada aspek-aspek yang menjadi kebutuhan utama pekerjaan. Baca deskripsi pekerjaan dengan cermat, temukan kata kunci utama, dan gunakan kata kunci tersebut dalam CV-mu. Langkah ini penting, terutama jika perusahaan menggunakan ATS untuk menyaring kandidat.
Desain dan Format yang Profesional