Bagi mereka yang sudah memasuki dunia kerja, tantangan lain pun muncul. Di era digital, banyak pekerjaan tradisional tergantikan oleh teknologi. Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan pun semakin ketat. Kondisi ini membuat Gen Z khawatir akan masa depan mereka, terutama dalam hal stabilitas keuangan.
4. Ketidakseimbangan Gaya Hidup
Gaya hidup Gen Z yang sangat terhubung secara digital sering kali membuat mereka lupa untuk menjaga keseimbangan hidup.
Kurangnya Interaksi Sosial Tatap Muka
Di tengah kemudahan berkomunikasi secara online, interaksi tatap muka justru semakin jarang. Banyak dari mereka yang merasa kesepian meski memiliki ratusan teman di media sosial. Kesepian ini menjadi salah satu penyebab utama depresi, seperti yang ditemukan dalam laporan American Psychological Association tahun 2019.
Kurang Tidur dan Aktivitas Fisik
Selain itu, kebiasaan begadang untuk bermain game, menonton video, atau mengerjakan tugas sering kali menyebabkan kurang tidur. Padahal, tidur yang cukup adalah salah satu kunci kesehatan mental.
5. Stigma terhadap Kesehatan Mental
Meski Gen Z lebih terbuka membahas kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya, stigma masih menjadi penghalang besar. Banyak dari mereka yang merasa malu atau takut dihakimi ketika mencoba mencari bantuan profesional.
Kondisi ini menciptakan lingkaran setan, semakin lama depresi dibiarkan, semakin sulit untuk diatasi. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung agar Gen Z merasa nyaman untuk berbicara tentang kesehatan mental mereka.
Bagaimana Mengatasi Tantangan Ini?