Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lagi Topik Hangat, Mengenal Lebih Dekat PPN

21 November 2024   11:27 Diperbarui: 21 November 2024   16:32 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rupiah.Pixabay.com/ Udik_Art

Selain itu, masih ada pelaku usaha yang berusaha menghindari kewajiban membayar PPN. Beberapa di antaranya bahkan sengaja tidak mendaftarkan diri sebagai PKP untuk menghindari pelaporan pajak. Praktik seperti ini merugikan negara dan menciptakan ketidakadilan bagi pelaku usaha lain yang taat pajak.

PPN dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk membuktikan betapa dekatnya PPN dengan kehidupan kita, mari kita lihat beberapa contoh konkret. Ketika kamu makan di restoran, harga yang tertera di menu biasanya belum termasuk PPN. Jadi, jika total makanan kamu Rp100.000, kamu harus membayar tambahan Rp11.000 untuk PPN.

Contoh lain adalah pembelian barang elektronik. Ketika kamu membeli smartphone seharga Rp5.000.000, PPN-nya adalah Rp550.000. Angka ini mungkin terlihat kecil dibandingkan harga barang, tetapi bayangkan jika transaksi serupa terjadi jutaan kali di seluruh Indonesia. Jumlah PPN yang terkumpul tentu sangat besar dan bisa digunakan untuk pembangunan.

Solusi untuk Meningkatkan Kepatuhan PPN

Untuk mengatasi tantangan dalam penerapan PPN, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Edukasi masyarakat: Pemerintah perlu lebih aktif memberikan pemahaman tentang pentingnya pajak, termasuk PPN. Kampanye melalui media sosial atau program pendidikan pajak di sekolah bisa menjadi solusi efektif.

  2. Digitalisasi sistem perpajakan: Dengan memanfaatkan teknologi, pelaporan dan pembayaran PPN bisa dilakukan dengan lebih mudah dan transparan.

  3. Peningkatan pengawasan: Pemerintah perlu memperkuat pengawasan terhadap pelaku usaha yang berpotensi menghindari pajak.

Kenapa Kamu Harus Peduli dengan PPN?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun