Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pemerintah Perlu Kaji Ulang Kenaikan Tarif PPN 12%

20 November 2024   13:45 Diperbarui: 20 November 2024   13:47 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Analisis Pajak.Pixabay.com/ Bru-nO

Meningkatkan Transparansi Penggunaan Pajak
Banyak masyarakat yang skeptis terhadap pajak karena merasa tidak melihat manfaat langsung dari dana yang mereka bayarkan. Transparansi dalam penggunaan pajak dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Kesimpulan

Kenaikan tarif PPN menjadi 12% adalah kebijakan yang penuh tantangan. Meskipun tujuannya untuk meningkatkan penerimaan negara, dampaknya pada masyarakat tidak bisa diabaikan. Dari meningkatnya beban hidup hingga melemahnya daya beli, kebijakan ini bisa membawa konsekuensi serius jika tidak ditangani dengan bijak. 

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan ini dan mempertimbangkan alternatif lain yang lebih adil dan efektif. Dengan pendekatan yang lebih inklusif, keseimbangan antara kebutuhan negara dan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai.

Pada akhirnya, pajak bukan hanya soal uang, tapi juga tentang kepercayaan. Dan untuk membangun kepercayaan itu, pemerintah harus memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar mengutamakan kepentingan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun