Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengulik Lebih Dalam Mental Breakdown (Bagian 2)

15 November 2024   17:45 Diperbarui: 15 November 2024   17:47 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mental Breakdown.Pixabay.com/geralt 

Mental breakdown adalah kondisi yang sering kali datang tanpa peringatan, meninggalkan kita merasa kewalahan dan bingung. Mungkin kamu pernah merasa seperti segala sesuatu di sekitarmu menjadi sangat berat, atau bahkan kesulitan untuk menghadapinya. Meskipun gejalanya bisa bervariasi, ada beberapa tanda yang umum muncul ketika seseorang sedang mengalami mental breakdown. Dalam tulisan ini, kita akan membahas beberapa tanda yang perlu diperhatikan dan langkah-langkah yang dapat membantu kamu untuk menghadapinya. Jangan khawatir, mengenali kondisi ini adalah langkah pertama yang penting untuk pemulihan. 


Tanda-Tanda Mental Breakdown

Kamu mungkin bertanya-tanya, "Bagaimana cara mengetahui apakah aku sedang mengalami mental breakdown?" Gejalanya bisa berbeda-beda, tetapi ada beberapa tanda umum yang bisa kamu perhatikan. Jika kamu merasakan beberapa hal berikut dalam hidupmu, bisa jadi kamu sedang mengalami mental breakdown.

1. Perasaan Putus Asa

Salah satu tanda paling jelas adalah perasaan putus asa yang mendalam. Ketika kamu merasa bahwa tidak ada lagi harapan atau jalan keluar dari situasi yang sedang kamu hadapi, itu adalah tanda bahwa mental kamu sudah berada dalam kondisi yang sangat rapuh. Kamu mungkin merasa bahwa semua usaha yang kamu lakukan sia-sia.

2. Kesulitan Berkonsentrasi

Jika kamu merasa sangat kesulitan untuk fokus pada pekerjaan atau bahkan hal-hal sederhana dalam hidup sehari-hari, itu bisa jadi gejala dari mental breakdown. Pikiran yang kacau dan perasaan cemas yang berlebihan membuat kamu sulit untuk berkonsentrasi, bahkan pada tugas-tugas yang biasa kamu lakukan dengan mudah.

3. Perubahan Emosi yang Drastis

Mental breakdown sering kali disertai dengan perubahan emosi yang ekstrem. Kamu bisa merasa sangat sedih, lalu tiba-tiba marah tanpa alasan yang jelas. Ini adalah tanda bahwa kamu sudah berada dalam keadaan emosional yang tidak stabil, dan perasaanmu bisa berubah sangat cepat.

4. Kelelahan yang Tidak Biasa

Jika kamu merasa sangat lelah meskipun sudah cukup tidur, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu sedang mengalami kelelahan mental. Stres yang berlebihan dapat menguras energi mental, membuat kamu merasa kehabisan tenaga meskipun fisik kamu seharusnya cukup istirahat.

5. Gangguan Tidur

Salah satu dampak dari tekanan mental adalah gangguan tidur. Mungkin kamu mengalami insomnia atau tidur terlalu banyak sebagai cara tubuh untuk melarikan diri dari kenyataan. Gangguan tidur ini menjadi faktor dalam memperburuk kondisi mental, menciptakan lingkaran setan yang sulit dihentikan.

Cara Menghadapi Mental Breakdown

Mental breakdown memang tidak mudah dihadapi, tetapi ada beberapa langkah yang bisa membantu kamu untuk menghadapinya. Jika kamu merasa sedang berada di titik terendah, berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk memulihkan diri.

1. Berbicara dengan Seseorang yang Kamu Percaya

Berbicara dengan seseorang yang bisa kamu percayai adalah langkah pertama yang sangat penting. Bisa saja itu teman dekat, keluarga, atau bahkan seorang profesional seperti psikolog. Mengungkapkan perasaan dan mendapatkan perspektif dari orang lain bisa membantu meringankan beban mentalmu.

2. Mengatur Waktu untuk Diri Sendiri

Saat merasa tertekan, penting untuk memberi waktu untuk dirimu sendiri. Cobalah untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan atau memberi ketenangan, seperti berjalan-jalan di alam, meditasi, atau sekadar beristirahat dari rutinitas yang melelahkan. Jangan takut untuk mengambil waktu "me time".

3. Mencari Bantuan Profesional

Jika kamu merasa kesulitan untuk mengatasi mental breakdown sendirian, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional. Terapis atau konselor bisa membantu kamu mengidentifikasi akar masalah dan memberikan teknik untuk menghadapinya, seperti terapi kognitif perilaku yang terbukti efektif dalam menangani stres dan kecemasan.

4. Menjaga Kesehatan Fisik

Kesehatan mental dan fisik saling terkait. Berolahraga secara teratur, makan dengan pola makan yang sehat, dan cukup tidur dapat membantu mengurangi stres. Tubuh yang sehat bisa mendukung pikiran yang lebih jernih.

5. Menurunkan Ekspektasi Diri

Salah satu cara untuk mengurangi stres adalah dengan menurunkan ekspektasi yang terlalu tinggi pada diri sendiri. Tidak perlu merasa harus sempurna dalam segala hal. Belajarlah untuk menerima bahwa tidak semuanya bisa berjalan sesuai rencana, dan itu tidak apa-apa.

Kesimpulan

Mental breakdown bukanlah hal yang harus ditakuti atau disembunyikan. Ini adalah kondisi yang bisa dialami siapa saja, terutama di tengah kehidupan yang penuh tekanan. Dengan mengenali tanda-tanda dan penyebabnya, kamu bisa lebih siap untuk menghadapinya. Ingat, tidak ada yang salah dengan mencari bantuan jika merasa kesulitan. Kamu tidak sendirian, dan dengan langkah yang tepat, kamu bisa pulih dan kembali bangkit. Jangan ragu untuk memberi diri kamu waktu untuk beristirahat dan mencari dukungan yang dibutuhkan karena kesehatan mental kamu adalah hal yang paling penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun