Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rencana Ikan Kaleng untuk Makan Siang Gratis, Sudah Memenuhi Gizi?

14 November 2024   09:03 Diperbarui: 14 November 2024   09:12 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ikan Kaleng.Pixabay.com/planet_fox 

Memang benar bahwa ikan kaleng kaya akan protein dan asam lemak baik, tetapi apakah itu cukup untuk memenuhi semua kebutuhan gizi anak-anak? Fakta menunjukkan bahwa anak-anak usia sekolah membutuhkan berbagai nutrisi lain untuk mendukung pertumbuhan optimal mereka, seperti karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral dari sayuran dan buah-buahan. 

Meskipun ikan kaleng menyediakan protein, lemak baik, serta beberapa vitamin dan mineral, nutrisi tersebut tidak dapat sepenuhnya mencukupi kebutuhan gizi harian yang beragam.

Sebagai contoh, rekomendasi gizi dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa anak-anak usia sekolah memerlukan asupan karbohidrat sekitar 50-60% dari total energi harian mereka. Karbohidrat ini berperan sebagai sumber energi utama yang penting untuk aktivitas fisik dan mental mereka. Dengan hanya mengandalkan ikan kaleng, kebutuhan karbohidrat ini tidak akan terpenuhi, dan anak-anak bisa saja merasa cepat lelah atau sulit berkonsentrasi.

Risiko Konsumsi Ikan Kaleng yang Perlu Diwaspadai

Selain kandungan gizi, ada risiko kesehatan yang perlu diperhatikan dari konsumsi ikan kaleng secara rutin. Salah satu masalah utama adalah kandungan natrium yang tinggi. 

Banyak produk ikan kaleng, terutama yang diawetkan dengan saus tomat atau minyak, mengandung natrium dalam jumlah tinggi untuk menjaga daya tahan produk. Natrium yang berlebihan dapat berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi pada anak-anak dalam jangka panjang, serta dapat mengganggu fungsi ginjal.

Selain natrium, beberapa jenis ikan, khususnya tuna, bisa mengandung merkuri. Merkuri adalah zat berbahaya yang bisa merusak sistem saraf dan mengganggu perkembangan otak anak jika dikonsumsi secara berlebihan. 

Meskipun kadar merkuri dalam tuna kaleng biasanya aman jika dikonsumsi dalam jumlah terbatas, pemberian ikan kaleng sebagai sumber protein utama dalam jangka panjang tetap perlu dikaji ulang.

Menu Alternatif untuk Asupan Gizi yang Lebih Seimbang

Untuk menciptakan makan siang gratis yang lebih sehat dan seimbang, sekolah dan pihak yang terkait perlu mempertimbangkan menu tambahan selain ikan kaleng. Sebagai pelengkap, anak-anak bisa mendapatkan asupan gizi dari sayuran hijau seperti bayam atau brokoli yang kaya vitamin A, C, dan K. Buah-buahan segar juga penting untuk memenuhi kebutuhan serat dan vitamin lainnya yang dibutuhkan tubuh mereka.

Karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, atau ubi bisa dijadikan sumber energi tambahan yang lebih sehat dan tahan lama bagi anak-anak. Sementara itu, kacang-kacangan, seperti tahu dan tempe, bisa menjadi alternatif sumber protein dan serat yang sangat baik. Dengan begitu, makan siang anak-anak tidak hanya bergizi, tetapi juga variatif dan lebih menyehatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun