Gen Z bisa memandang membaca bukan hanya sebagai aktivitas, tetapi juga sebagai keterampilan yang perlu dipelihara dan dilatih. Dalam era serba digital ini, membaca dengan penuh perhatian bisa menjadi cara untuk melatih otak agar tetap “tajam” dan kritis. Banyak studi yang menunjukkan bahwa kebiasaan membaca yang baik dapat meningkatkan empati, memperluas pengetahuan, dan membantu seseorang dalam berpikir analitis. Dengan kemampuan membaca yang baik, kamu akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan yang membutuhkan analisis mendalam.
Kebiasaan membaca juga bisa membantumu mengembangkan kreativitas. Ketika kamu tenggelam dalam sebuah cerita atau memahami gagasan yang kompleks, otak dirangsang untuk membayangkan, merenung, dan berpikir di luar kebiasaan sehari-hari. Ini bukan hanya berguna dalam hal akademis, tetapi juga dalam kehidupan pribadi dan sosial.
Kesimpulan
Zoning out saat membaca mungkin sering dialami oleh Gen Z, tetapi fenomena ini bukan sesuatu yang tidak bisa diatasi. Dengan beberapa penyesuaian kecil dan upaya untuk menjauhkan diri dari gangguan digital, kamu bisa melatih otak untuk fokus dan menikmati aktivitas membaca. Membaca bukan sekadar mengisi waktu luang, tetapi juga cara untuk melatih pikiran, memperluas wawasan, dan mengasah kemampuan berpikir kritis. Jadi, mulailah membiasakan diri untuk fokus saat membaca, dan kamu akan menemukan bahwa aktivitas ini jauh lebih memuaskan dan bermanfaat daripada sekadar melamun di tengah-tengah bacaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H