Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

2025 PPN Naik Menjadi 12%, Apa Dampaknya ke Masyarakat?

1 November 2024   09:06 Diperbarui: 1 November 2024   09:15 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kenaikkan Pajak Berdampa ke Masyaraat.Pixabay.com/jarmoluk

Dampak Jangka Panjang ke Pertumbuhan Ekonomi dan Infrastruktur

Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka panjang. Dana tambahan yang diperoleh dari kenaikan PPN ini akan digunakan untuk proyek pembangunan yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat, seperti infrastruktur jalan, jembatan, bandara, hingga perbaikan fasilitas kesehatan dan pendidikan. Dengan adanya infrastruktur yang lebih baik, diharapkan aktivitas ekonomi di berbagai daerah akan berjalan lebih lancar, memperluas akses pasar, serta menciptakan lapangan kerja baru.

Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan infrastruktur yang baik akan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. Meski dampaknya tidak akan langsung terlihat dalam satu atau dua tahun, manfaat jangka panjang ini menjadi alasan kuat di balik kebijakan kenaikan PPN.

Upaya Pemerintah untuk Mengurangi Dampak Negatif bagi Masyarakat

Pemerintah memahami bahwa kenaikan PPN bisa menambah beban masyarakat, terutama yang berada di golongan rentan. Untuk itu, pemerintah merencanakan kebijakan kompensasi bagi kelompok berpenghasilan rendah. Salah satu bentuk kompensasi ini adalah dengan mempertahankan atau bahkan menambah bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan bantuan lain yang dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, pemerintah berencana memberikan pengecualian atau tarif PPN yang lebih rendah untuk barang-barang tertentu yang dianggap esensial, seperti bahan makanan pokok, obat-obatan, serta produk kesehatan lainnya. Langkah ini diharapkan dapat menjaga agar kenaikan PPN tidak mengorbankan akses masyarakat pada kebutuhan dasar.

Bagaimana Cara Masyarakat Beradaptasi?

Bagi masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah, penting untuk mulai mengatur keuangan dengan lebih bijaksana. Kamu bisa mulai dengan membuat anggaran bulanan yang lebih terperinci dan disiplin dalam mengelola pengeluaran. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memprioritaskan kebutuhan pokok dan mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang kurang mendesak. Masyarakat juga bisa mulai mencari alternatif belanja, seperti memanfaatkan promo, diskon, atau berbelanja di pasar tradisional yang umumnya menawarkan harga lebih terjangkau.

Selain itu, penting bagi masyarakat untuk lebih cerdas dalam berinvestasi atau menabung, sebagai bentuk perlindungan finansial dalam jangka panjang. Dengan perencanaan yang baik, kenaikan PPN bisa diantisipasi dan tidak menjadi beban yang berat.

Reaksi Masyarakat dan Harapan ke Depan

Di satu sisi, banyak yang mendukung kenaikan PPN ini sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi keuangan negara. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa kebijakan ini justru akan menambah beban hidup masyarakat. Harapannya, pemerintah bisa lebih transparan dalam penggunaan dana yang didapat dari PPN ini. Dengan begitu, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari kenaikan ini, baik dalam bentuk infrastruktur yang lebih baik, pelayanan kesehatan yang lebih memadai, maupun bantuan sosial yang lebih optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun