Di era modern ini, banyak pasangan yang tampak bahagia di luar namun sebenarnya merasa kesepian dalam ikatan pernikahan mereka. Fenomena ini dikenal sebagai lonely marriagae atau pernikahan kesepian. Meskipun hidup bersama dalam satu rumah, pasangan yang mengalami lonely marriage sering kali merasa terpisah secara emosional. Akibatnya, angka perceraian kian meningkat, dan lonely marriage diyakini menjadi salah satu akar masalahnya. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada keharmonisan keluarga, tetapi juga pada kesehatan mental masing-masing individu.
Bagaimana lonely marriage bisa muncul, apa dampaknya, dan yang terpenting, bagaimana cara mencegahnya? Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang lonely marriage sebagai salah satu faktor pendorong perceraian yang harus kita waspadai.
Penyebab Pernikahan Menjadi Kesepian
Lonely marriage bukanlah kondisi yang muncul secara tiba-tiba. Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang merasa kesepian dalam pernikahan. Di antaranya adalah:
Kurangnya Komunikasi yang Efektif
Komunikasi adalah dasar dari setiap hubungan, terutama pernikahan. Banyak pasangan yang awalnya merasa saling memahami, namun seiring berjalannya waktu, komunikasi mereka mulai berkurang. Kesibukan kerja, tanggung jawab rumah tangga, dan urusan lain sering kali menyita waktu sehingga tidak ada lagi ruang untuk berbicara secara mendalam. Jika komunikasi yang ada hanya bersifat teknis dan praktis, seperti soal urusan anak atau keuangan, maka tidak ada ruang untuk mengekspresikan perasaan yang lebih personal. Akibatnya, pasangan merasa kesepian meski masih berbagi kehidupan bersama.Ekspektasi Pernikahan yang Tidak Realistis
Pernikahan sering kali diharapkan menjadi solusi untuk kebahagiaan yang stabil. Namun, ketika realita tidak sesuai dengan ekspektasi, timbul rasa kecewa dan frustrasi yang bisa memicu ketegangan emosional. Banyak yang berharap pasangan akan memenuhi semua kebutuhan emosional mereka, padahal kenyataannya setiap orang tetap butuh waktu dan ruang untuk diri sendiri. Harapan yang tidak realistis ini kerap membuat pernikahan terasa hampa karena pasangan merasa gagal memenuhi standar tersebut.Peran Teknologi dan Media Sosial
Ironisnya, teknologi yang seharusnya memudahkan komunikasi malah bisa menjadi penghalang bagi banyak pasangan. Banyak pasangan yang lebih sering terfokus pada gadget dan media sosial dibandingkan berinteraksi langsung. Media sosial juga menciptakan ilusi hubungan sempurna yang sering kali membuat pasangan merasa tertekan untuk tampil ideal. Akibatnya, alih-alih membangun hubungan yang lebih dekat, mereka justru merasa semakin jauh karena kurangnya perhatian yang tulus satu sama lain.Rutinitas yang Monoton dan Kehilangan Kedekatan Emosional
Menjalani rutinitas yang sama setiap hari, seperti pekerjaan dan mengurus anak, bisa membuat pasangan terjebak dalam siklus kebosanan. Jika tidak ada upaya untuk membuat hubungan tetap hidup, hal ini bisa membuat perasaan cinta dan kasih sayang memudar. Tidak heran, banyak pasangan yang merasa seolah-olah hanya menjadi rekan kerja di rumah ketimbang pasangan hidup.
Dampak Lonely Marriage Terhadap Hubungan
Lonely marriage bukan hanya masalah kecil; jika dibiarkan berlarut-larut, ia bisa berpotensi merusak fondasi pernikahan dan mengarah pada perceraian. Beberapa dampaknya adalah:
Meningkatkan Risiko Perselingkuhan
Ketika seseorang merasa kesepian dalam pernikahan, keinginan untuk mencari perhatian atau kebahagiaan di luar rumah menjadi lebih besar. Lonely marriage sering kali menjadi pemicu perselingkuhan, karena salah satu pihak merasa bahwa mereka tidak mendapatkan dukungan emosional dari pasangan.Menyebabkan Stres dan Depresi
Kesepian dalam pernikahan berdampak pada kesehatan mental, seperti stres dan depresi. Rasa tidak bahagia yang berlarut-larut menyebabkan tekanan emosional, yang berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan. Menurut beberapa penelitian, orang yang merasa kesepian dalam pernikahan cenderung mengalami penurunan kualitas hidup, baik dari segi kesehatan fisik maupun emosional.Menurunkan Keharmonisan Keluarga
Lonely marriage juga berdampak pada keharmonisan dalam keluarga, termasuk hubungan dengan anak-anak. Anak-anak dapat merasakan ketegangan yang terjadi di antara orang tua mereka, dan hal ini bisa mengganggu perkembangan psikologis mereka. Kehidupan keluarga yang harmonis membutuhkan kedekatan emosional antara orang tua, yang akan tercermin dalam suasana rumah yang sehat.
 Statistik Kasus Perceraian Akibat Lonely Marriage
Studi yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)Â menunjukkan bahwa angka perceraian di Indonesia meningkat setiap tahunnya, dan salah satu penyebab utamanya adalah konflik emosional dan komunikasi yang buruk antara pasangan. Lonely marriage menjadi penyebab utama dari konflik tersebut, yang menyebabkan hubungan antara pasangan menjadi renggang dan tidak harmonis. Dalam penelitian yang dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia, 35% dari pasangan yang bercerai mengaku bahwa perasaan kesepian dalam pernikahan adalah alasan utama di balik keputusan mereka untuk mengakhiri hubungan.
Cara Mengatasi Lonely Marriage agar Pernikahan Tetap Bahagia
Jika kamu atau pasangan mulai merasakan adanya jarak emosional, jangan abaikan kondisi ini. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi lonely marriage:
Membangun Komunikasi Terbuka dan Jujur
Komunikasi adalah kunci utama dalam mengatasi lonely marriage. Jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhanmu kepada pasangan. Bicarakan apa yang membuat kamu merasa kesepian atau tidak diperhatikan. Begitu pula, dengarkan dengan baik ketika pasanganmu ingin berbagi. Komunikasi yang terbuka dapat membangun kedekatan emosional yang lebih dalam.Luangkan Waktu Berkualitas Bersama
Meski sibuk, luangkan waktu khusus untuk dihabiskan bersama tanpa gangguan gadget atau pekerjaan. Jadwalkan momen untuk pergi berlibur bersama, makan malam romantis, atau sekadar menonton film di rumah. Kegiatan seperti ini akan membantu membangun kembali kedekatan yang mungkin hilang karena rutinitas.Evaluasi dan Turunkan Ekspektasi yang Tidak Realistis
Sadari bahwa tidak ada pernikahan yang sempurna. Setiap hubungan pasti memiliki kekurangan. Fokuslah pada hal-hal positif yang ada dalam hubunganmu dan hindari terlalu banyak menuntut. Ekspektasi yang terlalu tinggi hanya akan menambah tekanan dalam hubungan, yang pada akhirnya membuat kamu semakin merasa kecewa.Mengatur Penggunaan Media Sosial
Batasi waktu untuk media sosial dan fokus pada komunikasi nyata dengan pasangan. Alihkan perhatian dari kehidupan sempurna yang ditampilkan di media sosial, dan jadilah nyata dengan pasanganmu. Media sosial sering kali membuat kita membandingkan hubungan kita dengan orang lain, yang sebenarnya tidak diperlukan.Dukungan EmosionalÂ
Empati adalah bagian penting dari hubungan yang sehat. Cobalah untuk lebih memahami pasanganmu, terutama ketika mereka menghadapi situasi yang sulit. Memberikan dukungan emosional akan membuat pasangan merasa dihargai dan didukung, sehingga kedekatan emosional pun akan meningkat.
Membangun Kesadaran dan Komitmen dalam Hubungan
Lonely marriage adalah fenomena nyata yang bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada pasangan yang awalnya tampak sangat bahagia. Tanpa adanya usaha dari kedua belah pihak, kesepian ini bisa menjadi akar dari konflik yang lebih besar, bahkan berujung pada perceraian. Namun, dengan membangun kesadaran dan komitmen untuk terus memperbaiki hubungan, lonely marriage bisa diatasi.
Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan, namun juga penuh dengan kesempatan untuk saling memahami dan mendukung. Dengan berkomunikasi secara terbuka, menjaga kedekatan emosional, dan saling memahami, kamu dan pasangan bisa mencegah lonely marriage dan tetap menjaga kebahagiaan dalam hubungan pernikahan.
Kehidupan pernikahan yang harmonis bukanlah sekadar mimpi, tetapi sesuatu yang bisa dicapai melalui usaha bersama. Dengan kesadaran ini, diharapkan lonely marriage bisa diatasi dan angka perceraian dapat ditekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H