Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Berkebun di Pekarangan Rumah, Langkah Sederhana Mendukung Ketahanan Pangan

23 Oktober 2024   13:12 Diperbarui: 23 Oktober 2024   13:20 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknik ini juga dapat menghasilkan panen yang lebih cepat dan hasil yang lebih banyak dibandingkan dengan metode konvensional. Kisah sukses ini menunjukkan bahwa dengan sedikit kreativitas dan tekad, berkebun di pekarangan rumah bisa menjadi solusi yang nyata untuk ketahanan pangan.

Kesimpulan

Berkebun di pekarangan rumah adalah langkah kecil yang bisa memberikan dampak besar bagi ketahanan pangan, lingkungan, dan kesejahteraan keluarga. Selain bisa menghemat biaya belanja, kamu juga bisa merasakan manfaat kesehatan, baik fisik maupun mental.

 Di tengah krisis pangan yang semakin mengancam, berkebun bisa menjadi solusi yang efektif untuk memastikan ketersediaan pangan secara mandiri.

Mulailah dengan langkah kecil---tanam beberapa sayuran di pot atau gunakan lahan terbatas di pekarangan rumah. Setiap tanaman yang kamu tanam adalah kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. 

Jangan ragu untuk mulai sekarang, karena berkebun di pekarangan rumah adalah investasi terbaik yang bisa kamu lakukan untuk diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun