Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Status Pengangguran adalah Beban Psikologis yang Tak Bisa Diremehkan

11 Oktober 2024   13:38 Diperbarui: 15 Oktober 2024   08:38 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Depresi Karena Kehilangan Pekerjaan. Pixabay.com/2857440 

Pada akhirnya, penting untuk diingat bahwa status pengangguran tidak mendefinisikan nilai dirimu. Banyak faktor yang menyebabkan pengangguran, dan sering kali ini di luar kendalimu. Namun, yang dapat kamu kendalikan adalah cara kamu merespons situasi tersebut. Dengan dukungan yang tepat dan sikap yang positif, kamu bisa mengatasi beban psikologis yang ditimbulkan oleh pengangguran dan kembali bangkit dengan lebih kuat.

Sebagai kesimpulan, pengangguran bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga membawa beban psikologis yang serius. Mulai dari perasaan tidak berharga, tekanan sosial, hingga stres yang berkepanjangan, dampak pengangguran terhadap kesehatan mental tidak bisa diabaikan. Namun, dengan pendekatan yang tepat, pengangguran bisa diatasi, dan mereka yang terdampak bisa bangkit kembali. 

Dukungan keluarga, teman, dan masyarakat sangatlah penting dalam membantu individu mengatasi beban ini dan menemukan kembali makna serta tujuan hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun