Dalam jangka panjang, stres ini juga bisa memperparah kondisi mental, mengakibatkan gangguan kecemasan yang lebih serius, hingga menyebabkan depresi berat. Sayangnya, banyak pengangguran yang merasa malu untuk mencari bantuan profesional, baik itu konseling psikologis atau dukungan dari keluarga dan teman.
Selain dampak pribadi, pengangguran juga bisa memengaruhi hubungan sosial seseorang. Pengangguran sering kali membuat seseorang menarik diri dari interaksi sosial. Kamu mungkin merasa tidak nyaman dalam lingkungan yang dipenuhi dengan orang-orang yang sukses dalam karir mereka. Kamu mungkin merasa tidak memiliki kisah sukses atau pencapaian untuk diceritakan, sehingga memilih untuk menarik diri dari pergaulan.Â
Ketika isolasi sosial ini terus berlanjut, seseorang yang menganggur bisa terjebak dalam perasaan kesepian yang mendalam, yang pada gilirannya memperburuk kondisi mental mereka.
Contoh konkret yang bisa dijadikan rujukan adalah cerita seorang pria bernama Anton (nama samaran), yang kehilangan pekerjaannya saat pandemi COVID-19 melanda. Anton merasa bahwa kehidupannya runtuh ketika ia diberhentikan dari pekerjaannya sebagai teknisi di sebuah perusahaan swasta. Selama enam bulan tanpa pekerjaan, Anton mengalami kecemasan, kehilangan rasa percaya diri, dan mulai menjauh dari teman-temannya.
"Saya merasa malu. Setiap kali bertemu teman, saya merasa tidak berharga karena tidak bekerja," katanya. Situasi ini semakin memperburuk kondisi mentalnya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencari bantuan psikolog. Dengan terapi, Anton berhasil memulihkan kondisi mentalnya dan kembali menemukan makna dalam hidupnya, meskipun ia masih mencari pekerjaan.
Apa yang dialami Anton bukanlah kasus yang jarang terjadi. Banyak orang yang berada dalam posisi serupa, di mana kehilangan pekerjaan menyebabkan mereka merasa kehilangan arah dan tujuan hidup. Inilah sebabnya penting untuk diingat bahwa pengangguran adalah masalah yang harus ditangani dengan pendekatan komprehensif. Tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi psikologis.Â
Untuk mengatasi dampak psikologis dari pengangguran, ada beberapa langkah yang bisa diambil.Â
Pertama, penting bagi kamu untuk tetap menjaga rutinitas. Meskipun tidak bekerja, memiliki rutinitas harian bisa membantu menjaga kesehatan mental dan memberikan rasa struktur dalam kehidupan sehari-hari.Â
Misalnya, kamu bisa tetap bangun pagi, membuat jadwal kegiatan harian, atau mengikuti kegiatan produktif seperti kursus online atau sukarelawan. Dengan tetap aktif, kamu bisa menjaga kesehatan mental dan mencegah perasaan putus asa.
Kedua, jangan ragu untuk mencari dukungan. Pengangguran bukanlah sesuatu yang harus ditanggung sendiri. Berbicara dengan keluarga, teman, atau bahkan profesional bisa memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Konseling psikologis juga bisa menjadi pilihan untuk membantu kamu mengatasi perasaan negatif dan mengembangkan strategi untuk kembali bangkit.
Ketiga, cobalah untuk mengubah perspektif tentang pengangguran. Pengangguran mungkin dianggap sebagai kegagalan oleh masyarakat, tetapi ini adalah kesempatan bagi kamu untuk mengevaluasi diri, mengembangkan keterampilan baru, atau bahkan menemukan jalur karier yang lebih sesuai dengan minat dan bakat kamu. Jangan merasa bahwa pengangguran adalah akhir dari segalanya; sering kali ini adalah awal dari perjalanan baru yang lebih baik.