Salah satu penyebab utama dari tingginya konsumsi gula di kalangan Gen Z adalah pemasaran agresif yang dilakukan oleh industri makanan dan minuman. Produk-produk dengan kandungan gula tinggi sering kali dikemas dalam bentuk yang menarik dan dipromosikan melalui media sosial. Iklan-iklan tersebut menyasar Gen Z dengan cara yang sangat efektif---menggunakan influencer media sosial, video pendek yang menarik, serta promosi yang sangat menggoda.
Lebih dari itu, budaya digital yang dimiliki oleh Gen Z semakin memperkuat pola konsumsi yang tidak sehat ini. Di tengah gempuran konten hiburan, mereka sering kali memilih camilan manis atau minuman ringan saat menonton serial favorit atau bermain gim online. Budaya ini lambat laun membentuk kebiasaan makan yang sulit dikendalikan. Ngemil sambil menatap layar menjadi rutinitas yang tak terpisahkan dari gaya hidup mereka.
Solusi dan Langkah Pencegahan
Meskipun ketergantungan gula di kalangan Gen Z adalah fenomena yang mengkhawatirkan, ini bukanlah masalah yang tidak dapat diatasi. Edukasi yang tepat menjadi kunci utama dalam mengurangi ketergantungan ini. Pemerintah, sekolah, dan orang tua harus berperan aktif dalam memberikan informasi yang benar mengenai bahaya konsumsi gula berlebih. Kampanye tentang pentingnya pola makan sehat dan seimbang perlu disampaikan dengan cara yang kreatif dan menarik, terutama melalui platform digital yang banyak digunakan oleh Gen Z.
Selain itu, perubahan kebijakan industri makanan juga sangat dibutuhkan. Produsen makanan dan minuman harus bertanggung jawab dalam menyediakan alternatif yang lebih sehat dan mengurangi kandungan gula dalam produk mereka. Di beberapa negara, seperti Inggris dan Meksiko, penerapan pajak gula telah terbukti efektif dalam mengurangi konsumsi gula berlebih. Mungkin saatnya Indonesia mempertimbangkan langkah serupa.
Gen Z juga perlu dilibatkan secara aktif dalam proses ini. Mereka perlu disadarkan bahwa kesehatan jangka panjang adalah investasi yang tak ternilai. Mulailah dengan membatasi konsumsi minuman manis, mengganti camilan manis dengan buah-buahan, dan membaca label nutrisi pada setiap produk makanan yang mereka beli. Langkah-langkah sederhana ini dapat memberikan dampak besar dalam mengurangi konsumsi gula.
Kesimpulan
Ketergantungan gula di kalangan Gen Z memang menjadi masalah yang mengkhawatirkan, terutama mengingat dampaknya yang serius terhadap kesehatan fisik dan mental. Namun, ini bukanlah masalah yang tidak dapat diatasi. Dengan langkah-langkah yang tepat, termasuk edukasi, perubahan kebijakan, dan kesadaran individu, generasi ini dapat dibantu untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat. Sebagai generasi yang tumbuh di era digital dengan akses informasi yang tak terbatas, Gen Z seharusnya mampu membuat pilihan yang lebih bijak dalam menjaga kesehatan mereka.
Gula mungkin memberikan kenikmatan sesaat, tetapi kesehatan adalah investasi jangka panjang yang harus dijaga. Mari mulai dari sekarang untuk menciptakan perubahan yang positif dalam pola makan dan gaya hidup agar generasi ini dapat tumbuh sehat dan kuat menghadapi masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H