Sebagai calon gubernur Sumatera Utara (Sumut), tanggung jawab besar menanti anda. Salah satu prioritas utama yang harus anda hadapi adalah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), terutama di kalangan generasi muda, yakni Gen Z.Â
Mengapa ini penting? Karena Gen Z adalah generasi yang akan membentuk masa depan Sumut, baik di sektor ekonomi, sosial, maupun politik.Â
Namun, tanpa investasi yang tepat pada kualitas SDM mereka, Gen Z mungkin tidak mampu menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Meskipun Gen Z adalah generasi yang lahir dan tumbuh di era digital, tidak semua anak muda di Sumut memiliki akses yang merata terhadap pendidikan berkualitas.Â
Di banyak wilayah, masih ada kesenjangan yang signifikan dalam hal akses pendidikan, pelatihan, dan teknologi. Tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana kita bisa menciptakan SDM yang siap bersaing di pasar kerja global, yang memerlukan keterampilan abad ke-21 seperti literasi digital, kemampuan berpikir kritis, dan soft skills.Â
Tanpa kualitas SDM yang memadai, Sumut akan kesulitan untuk berkompetisi dengan daerah lain, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Tantangan Kualitas SDM Gen Z di Sumatera Utara
Salah satu masalah yang paling mencolok di Sumut adalah kesenjangan dalam sistem pendidikan. Meskipun teknologi sudah merambah ke berbagai aspek kehidupan, banyak sekolah di daerah pedesaan Sumut masih kekurangan infrastruktur pendidikan yang memadai.Â
Kurangnya akses ke internet, fasilitas belajar yang terbatas, hingga kekurangan tenaga pengajar yang berkualitas, menjadi kendala utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Menurut data dari BPS Sumut, pada tahun 2023, tingkat partisipasi pendidikan menengah hanya mencapai sekitar 72%, yang berarti masih ada sejumlah besar anak muda yang belum mendapatkan pendidikan formal yang layak. Ini adalah masalah serius, mengingat pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun SDM yang berkualitas.Â
Tanpa pendidikan yang baik, anak-anak muda ini akan kesulitan bersaing, tidak hanya dengan daerah lain di Indonesia, tetapi juga dengan pekerja dari negara-negara lain yang kini semakin terhubung dalam ekonomi global.
Tidak hanya masalah pendidikan formal, tetapi pelatihan dan pengembangan keterampilan juga menjadi persoalan penting. Gen Z di Sumut membutuhkan lebih dari sekadar pendidikan akademis. Mereka juga memerlukan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.Â
Di era Revolusi Industri 4.0, keterampilan digital seperti coding, analisis data, desain grafis, dan pemasaran digital sangat penting. Sayangnya, belum banyak program pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah daerah yang mampu memenuhi kebutuhan ini.
Selain itu, masalah pengangguran di kalangan Gen Z juga perlu mendapatkan perhatian. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Sumut pada tahun 2023 mencapai 6,47%.Â
Sebagian besar penganggur ini adalah anak muda usia produktif, yang seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Tingginya angka pengangguran ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan dan pelatihan di Sumut belum sepenuhnya berhasil menciptakan SDM yang siap kerja.
Pentingnya Literasi Digital dan Soft Skills
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, literasi digital menjadi salah satu keterampilan paling penting yang harus dimiliki oleh Gen Z. Namun, literasi digital di kalangan anak muda Sumut masih tergolong rendah.Â
Banyak dari mereka yang memang mahir menggunakan media sosial, tetapi sedikit yang benar-benar paham bagaimana memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang lebih produktif.Â
Kesenjangan ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memperkuat program-program pelatihan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Sebagai contoh, pelatihan coding atau pengembangan aplikasi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keterampilan digital anak muda. Di kota-kota besar seperti Medan, program-program seperti ini mungkin sudah mulai berkembang.
Namun di daerah-daerah yang lebih terpencil, akses terhadap pelatihan semacam ini masih sangat minim. Ini adalah tanggung jawab anda sebagai calon gubernur untuk memastikan bahwa akses terhadap pelatihan digital tersebar merata di seluruh Sumut, bukan hanya di pusat-pusat kota.
Selain keterampilan digital, soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis, dan memiliki etika kerja yang baik juga sangat diperlukan oleh Gen Z.Â
Sayangnya, sistem pendidikan formal di Indonesia, termasuk di Sumut, sering kali terlalu fokus pada aspek akademis dan kurang memberikan ruang bagi pengembangan soft skills ini.Â
Padahal, keterampilan-keterampilan ini sangat penting bagi keberhasilan individu di dunia kerja, terutama di era globalisasi yang menuntut kerja tim dan kolaborasi lintas budaya.
Apa yang Bisa Dilakukan Calon Gubernur Sumut?
Sebagai calon gubernur, anda memiliki kesempatan emas untuk membawa perubahan nyata dalam pembangunan SDM di Sumut. Ada beberapa langkah konkret yang bisa diambil untuk memperbaiki situasi ini:
1. Memperbaiki Infrastruktur Pendidikan
Langkah pertama yang harus diambil adalah memperbaiki infrastruktur pendidikan, terutama di daerah-daerah pedesaan.Â
Akses ke teknologi seperti internet, komputer, dan perangkat belajar modern harus ditingkatkan, agar anak-anak muda di Sumut memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
2. Mengembangkan Program Pelatihan yang Relevan dengan Kebutuhan Industri
Program-program pelatihan vokasional yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini harus menjadi prioritas.Â
Kerjasama dengan sektor swasta dan institusi pendidikan tinggi untuk menyediakan program magang dan pelatihan kerja yang berkualitas dapat membantu Gen Z mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja.
3. Meningkatkan Literasi Digital
Mengingat pentingnya literasi digital, pemerintah daerah perlu menciptakan lebih banyak program pelatihan teknologi, seperti coding bootcamp, desain grafis, atau analisis data.Â
Program-program ini harus dapat diakses oleh seluruh anak muda, bukan hanya yang tinggal di perkotaan, tetapi juga di pedesaan.
4. Memfasilitasi Pengembangan Soft Skills
Selain keterampilan teknis, pengembangan soft skills juga harus mendapatkan perhatian. Program-program ekstrakurikuler, pelatihan kepemimpinan, serta kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan interpersonal dan kerja sama perlu lebih didorong di sekolah-sekolah.
5. Menyediakan Akses ke Program Magang dan Pelatihan Industri
Kemitraan dengan sektor swasta adalah kunci untuk memastikan bahwa pelatihan yang diberikan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.Â
Dengan menyediakan akses ke program magang dan pelatihan industri, anak muda di Sumut dapat belajar langsung dari dunia kerja yang sesungguhnya.
Kesimpulan
Masa depan Sumut ada di tangan Gen Z. Mereka adalah generasi yang akan membentuk arah pembangunan daerah ini ke depan. Namun, tanpa investasi yang serius pada peningkatan kualitas SDM, Sumut akan kesulitan untuk berkompetisi, baik di tingkat nasional maupun global.Â
Oleh karena itu, calon gubernur Sumut harus memiliki visi yang jelas dalam memperbaiki kualitas pendidikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan bagi anak muda.Â
Dengan memberikan prioritas pada peningkatan SDM, anda bisa memastikan bahwa Gen Z di Sumut akan siap menghadapi tantangan masa depan dan membawa perubahan positif bagi daerah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H