Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Akuntan - Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, Membawa Semangat Toleransi dan Kedamian

5 September 2024   10:35 Diperbarui: 5 September 2024   19:06 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay.com/Annett_Klingner 

Beliau selalu menekankan pentingnya kepedulian terhadap bumi sebagai rumah bersama. Indonesia, dikenal sebagai negara dengan kekayaan alam yang sangat melimpah, harus memiliki tanggung jawab  dan kesadaran besar dalam menjaga kelestarian lingkungan. 

Paus Fransiskus mengingatkan bahwa kerusakan alam akan berdampak langsung pada kehidupan manusia, terutama masyarakat miskin yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

Pesan moral yang dibawa oleh Paus Fransiskus juga sangat relevan di tengah situasi global yang semakin terpolarisasi. Di era modern ini, teknologi dan informasi berkembang pesat, tetapi sering kali justru menimbulkan perpecahan. 

Media sosial, yang seharusnya menjadi alat untuk saling memahami, sering kali disalahgunakan untuk menyebar kebencian dan prasangka. 

Paus Fransiskus mengajak seluruh umat untuk menggunakan teknologi dan media dengan bijak, menjadikannya sebagai alat untuk menyebar cinta kasih dan persaudaraan, bukan sebagai sarana untuk memecah belah.

Bagi Indonesia sendiri, kunjungan Paus Fransiskus adalah momen penting untuk mempertegas komitmen dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia adalah negara dengan  semboyan unik yaitu "Bhinneka Tunggal Ika", yang mempunyai makna yaiut berbeda-beda tetapi tetap satu. 

Semboyan ini mencerminkan jati diri bangsa yang selalu berusaha hidup damai di tengah perbedaan. Namun, semboyan ini harus terus dihidupkan, tidak hanya menjadi slogan kosong. 

Tantangan untuk menjaga kerukunan selalu ada, terutama dengan munculnya berbagai isu yang bisa merusak persatuan. Oleh karena itu, pesan perdamaian dan toleransi yang dibawa oleh Paus Fransiskus harus dijadikan momentum untuk semakin memperkuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia bukan hanya tentang hubungan antara Vatikan dan Indonesia, tetapi juga tentang pesan universal yang dibawa beliau. 

Perdamaian, toleransi, dan cinta kasih adalah nilai-nilai yang bisa diterima oleh semua agama. Pesan-pesan ini menjadi sangat penting di tengah dunia yang semakin kompleks dan penuh dengan tantangan. 

Paus Fransiskus mengajak kita semua untuk merefleksikan diri, apakah kita sudah cukup berperan dalam menciptakan perdamaian di lingkungan sekitar? Apakah kita sudah menjalankan nilai-nilai agama kita dengan benar, yaitu cinta kasih dan saling menghormati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun