Kunjungan Paus Fransiskus juga menjadi penegasan hubungan baik antara Indonesia dan Vatikan.Â
Dalam ranah diplomasi, Indonesia dan Vatikan sudah menjalin hubungan erat selama beberapa dekade. Kunjungan ini semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.Â
Paus Fransiskus melihat Indonesia sebagai contoh nyata bagaimana keberagaman agama dapat hidup berdampingan dalam damai.Â
Namun, tantangan untuk menjaga harmoni ini tidak boleh dianggap remeh. Melalui pesannya, Paus Fransiskus mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus berkomitmen menjaga nilai-nilai kebhinekaan yang sudah menjadi identitas bangsa ini.
Dalam beberapa pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di Indonesia, Paus Fransiskus menegaskan bahwa perdamaian bukanlah suatu kondisi yang bisa dicapai dengan sendirinya. Perdamaian harus diupayakan secara aktif oleh semua pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.Â
Hal ini sangat penting mengingat kondisi dunia yang sering kali diwarnai konflik, terutama yang berlatar belakang agama.Â
Paus Fransiskus meyakini bahwa agama, ketika dipraktikkan dengan benar, seharusnya menjadi sumber perdamaian, bukan perpecahan. Setiap agama mengajarkan nilai-nilai cinta kasih, persaudaraan, dan saling menghormati.Â
Oleh karena itu, Paus mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan nilai-nilai ini sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Paus Fransiskus juga memberikan perhatian serius terhadap isu-isu global yang menyentuh kemanusiaan, seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial.Â
Dalam pandangannya, masalah-masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak, tetapi membutuhkan kerja sama dari seluruh umat manusia.Â