Cloth pun menanyai asal-usul burung itu seraya mencoba bangkit dan duduk berhadap-hadapan dengan burung raksasa itu.
"Aku Garutmat, pemimpin dari burung -- burung di udara Taman Hidden tempat Ayah dan Ibumu pernah tinggal. Dan aku akan menandaimu sampai ke Nod..."
Mereka pun melakukan perjalanan bersama-sama melewati lembah, padang rumput, hutan belantara, hingga berbukit-bukit terlewati. Terjumpa pula Cloth pada bunga-bunga Carcass itu, mereka telah berkembang biak menjadi banyak. Namun aroma bunga Carcass sangat menyengat sekali, bau ini... seperti bau yang ia pernah cium saat membenahi jasad Hablur dengan wewangian dari Barus. Kening Cloth pun terkenyit sambil menutup hidungnya.
"Inilah tanda maut yang diterima untuk kelalaian anak manusia di Taman Hidden, karena itu keabadian yang indah berubah menjadi mekaran kebesaran maut."
Garutmat berujar seraya tersenyum bijak, sayap-sayapnya kemudian merengkuh hangat Cloth. Batinnya kembali berkecamuk, terkenang kembali... kelalaian dirinya menjaga hati pun juga terabaikan hingga ia membunuh Hablur. Maka, tempat ia singgah melihat bunga-bunga Carcass yang ditanam kedua orang tuanya itu di namakan "Bengkulu".
'Bengis Aku dahulu..."
Ucap Cloth lirih seraya meninggalkan tempat itu dengan langkai gontai dan Garutmat mencoba menghiburnya.
Akhirnya mereka sampai di dataran NOD (Ngaras of Death) yang dimaksud oleh Sang Pencipta. Tempat itu berada di lembah yang dalam di antara dua tebing yang curam. Dengan di apit dua pegunungan api yang mematikan, Pegunungan Moura (Mountains Range) di sebelah Barat dan Pegunungan Cracatoa di sebelah timur. Di situlah Cloth memulai hidup baru mengembangkan tanah itu menjadi pertanian yang berundak-undak mengikuti bentuk lereng lembah dengan menyemai punden-pundennya. Garutmat pun kembali ke Taman Hidden setelah mengantarkan Cloth.
Garutmat itu terbang menghilang di balik Pegunungan Moura (Mountains Range) dan menukik ke arah Gunung Tempo, tempat bersaksi untuk "waktu" di mana manusia "pilihan" memulai perabadannya dari Taman Hidden. Di mana ada suatu sungai yang mengalir dari Hidden untuk menyegarkan Taman itu, dan dari situ mengitari kanan-kiri Gunung Kaba... di mana Sang Pencipta mengucurkan sumber mata air kehidupan manusia pertama Taman Hidden. Jika dilihat dari atas, dataran tinggi Gunung Kaba berbentuk seperti kubus dengan kerucut kawahnya yang menjadi pusat energi Sang Pencipta hadir di Bumi menyambangi manusia pilihan di Taman Hidden, untuk Hadire dan Desire kemudian 'kabbalah'(menerima) ajaran jiwa spiritual Sang Pencipta.
Sungai itu pun terbagi menjadi empat cabang. Yang pertama bernama sungai "A. Rawas ", yang akan mengalir menggelilingi  dan menuju seluruh  tanah "Pa lemba", tempat  "palimbangan" emas ada. Dan emas dari negeri itu bagus, di sana pun ada damar bedolah dan batuan permata yang indah menawan. Nama sungai yang kedua yaitu  persatuan "A.Lakitan" dan "A.Musi" yang sebelum dan sesudahnya persatuan mengelilingi seluruh Tanah Musi. Nama sungai yang ketiga ialah "A.Lematang", adalah yang mengalir di sebelah timur "Lahat"... tempat manusia jatuh ke dalam kelalaiannya menuju liang lahat. Keabadian menjadi sirna, darah dan daging menjadi kenyataan yang didapati sekarang kehidupan fisik manusia menutupi rohnya. Dan sungai yang terakhir yaitu "A.Enim", tempat manusia pertama Taman Hidden belajar memelihara alam (pertanian dan peternakan).
Saat sedang membuka lahan, Cloth bertemu sekelompok penghuni yang telah lebih dulu bermukim di Nod. Cloth pun bersama-sama dengan kelompok itu mengembangkan Nod. Mereka pun semakin mengembangkan Nod hingga ke daerah-daerah di sekitarnya. Kelompok-kelompok manusia lain di dekat situ pun ikut bergabung dan menjadikan pemukiman-pemukiman lain. Mereka akhir mulai jarang berburu dan meramu dengan akhirnya beternak dan bertani. Hingga akhirnya Cloth bertemu dengan tambatan hatinya, Jiva. Cloth kemudian bersatu dengan Jiva yang merupakan jelmaan salah satu ras bangsa Proton, malaikat yang di utus sang pencipta untuk mengurangi dampak buruk kejiwaan manusia dari kutukan pohon terlarang di Taman Hidden. Jiva lahir sebagai anak dari pemimpin kelompok yang membangun pemukiman baru di sebelah timur Nod yang ia namai "Kotajiva".