Pond ini hanya berfungsi sebagai penahan sementara, begitu daya tampungnya terlewati, maka tetap akan terjadi banjir di lingkungan sekitar. Tetapi memang tidak langsung, biasanya ada tenggang waktunya. Jadi dibuat seolah-olah sama seperti keadaan sediakala.Â
Memang di belakang tanah sekarang ada daerah yang lebih rendah dari tanah developer dan sekarang kondisinya juga sering banjir kalau hujan deras.Â
Mungkin nanti kalau semua danau sudah diurug dan level tanah eksisting sudah ditinggikan, tidak tertutup kemungkinan air akan beralih ke daerah tersebut. Tetapi entahlah, mudah-mudahan semuanya tidak begitu jelek.
Apakah level eksisting perlu ditinggikan? Jawabannya adalah iya. Konsumen secara umum lebih senang membeli area yang lebih tinggi setidak-tidaknya lebih tinggi dari jalan di depan kavlingnya.Â
Pengalaman secara langsung atau tidak langsung mengenai banjir membuat konsumen agak cerewet mengenai level tanah yang akan dibangun.Â
Kalau tanahnya berkontur, developer juga akan menghitung area yang bisa di "cut and fill" dengan meminimalkan tanah dari luar.Â
Dengan bantuan konsultan perencana infrastruktur, dicoba mencari keseimbangan kontur antara lahan yang akan dibangun dengan lahan sekelilingnya.Â
Tidak mungkin sebagai developer sekaligus pendatang baru dengan seenaknya membabi buta meninggikan lahan yang ada, sehingga level tanah dengan tetangga bisa beda jauh sekali.Â
Hal yang pasti kalau ingin ada interaksi yang baik sepanjang waktu dengan tetangga sekitar, tentu saja hal itu pasti tidak akan dilakukan oleh developer. Selain kurang harmonis dengan lingkungan sekitar, biaya urug tanah juga relatif mahal.
Nah, segitu dulu sharing saya mengenai pengembangan lahan yang sudah lama kosong dan dibiarkan begitu saja selama bertahun-tahun.Â
Memang paling baik sebelum merencanakan lahan kosong tersebut sebaiknya dilakukan survey secara menyeluru dengan melihat langsung keadaan lapangan.Â