Tetapi Tuhan tidak lagi mengabulkan permohonan lipan tersebut, sehingga lipan itu memiliki 22 kaki sampai sekarang.
Ketika cerita ini ditarik kedalam kehidupan manusia, manusia sering sekali berperilaku seperti lipan tersebut. Tak pernah puas dan selalu menginginkan lebih adalah sifat alami manusia, terlebih ketika membandingkan dirinya dengan orang lain yang lebih dari dirinya.
Iri hati dan ketamakan sering sekali menguasai diri manusia, akhirnya tak hanya dirinya sendiri yang hancur, bahkan orang lain pun juga bisa menjadi korban.
Marilah kita belajar mengendalikan diri. Belajarlah merasa cukup dengan apa yang kita miliki,
Tak perlu memaksakan diri untuk bisa seperti orang lain.
Apapun yang orang lain dapat adalah hasil dari benih yang sudah mereka tabur sebelumnya,
Menaburlah jika kita menginginkan lebih, janganlah tamak.
Ingatlah bahwa segalanya adalah milik Tuhan, yang dia berikan pada manusia sesuai dengan porsinya masing-masing
Bahkan dialam Kitab suci pun kita diajarkan untuk berjaga-jaga dan waspada terhadap segala ketamakan. Â "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H