Mohon tunggu...
Frando Nainggolan
Frando Nainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berkarya Tanpa Batas

Semakin Keras Kamu Bekerja Untuk Sesuatu, Maka Semakin Besar Pula Perasaanmu saat Mencapainya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belajar Mencukupkan Diri

5 April 2021   10:51 Diperbarui: 5 April 2021   11:10 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah cerita inspiratif yang memberikan gambaran kepada kita, bagaimana kita menjalani hidup ini dengan mencukupkan diri kita. Mencukupkan dengan apa yang kita miliki, mensyukuri apa yang Tuhan berikan kepada kita. Ketika kita tidak tahu mengucap syukur kepada Tuhan, serta tidak mampu mencukupkan diri dengan apa yang kita punya, maka suatu waktu kita akan menyesal. Cerita ini diambil dari kisah seekor serangga yaitu Lipan.

Pada mulanya seekor lipan adalah serangga yang memiliki 4 kaki.

Setiap hari ia berburu serangga lain yang lebih kecil darinya, namun ia melihat serangga lain memiliki 6 kaki, rasa iri hati nya mulai muncul.

Ia kemudian berdoa kepada Tuhan, agar ia di beri kaki lebih banyak, supaya ia bisa menangkap serangga lebih banyak, akhirnya doa itu pun di kabulkan,

Kini lipan tersebut  memiliki 8 kaki.

Suatu hari ia melihat laba-laba yang memiliki 8 kaki dan bisa memburu serangga lebih banyak darinya,  laba-laba itu menjerat mangsanya dengan jaring-jaring yang ia  miliki.

Lipan itu pun berpikir dalam hatinya, "Ini tidak adil... Seandainya aku memiliki lebih banyak kaki, tentunya aku bisa mendapatkan hasil lebih banyak", ungkapnya dalam hatinya.

Ia pun kembali memohon kepada Tuhan, agar kakinya di tambah.

Tuhan pun mengabulkan doanya, sehingga sekarang lipan tersebut memiliki 22 kaki, namun karena jaraknya terlalu rapat, kaki yang satu menghalangi gerak kaki yang lain.

Melihat apa yang terjadi dalam dirinya, lipan tersebut pun menyesal.

Kini ia tak lagi bisa berlari dan melompat dengan cepat, ia memohon lagi pada Tuhan agar ia di kembalikan seperti semula, agar ia bisa leluasa untuk bergerak dan mencari mangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun