Namun, inti dari ritual ini sejatinya memohon agar orang yang ditabak itu "gayu nyilu dan gerai nyamai". Yang artinya "berumur panjang dan selalu sehat walafiat".
Kapan Ritual Betabak dilakukan?
Dalam sebuah kesempatan jumpa kangen dengan keluarga di kampung via video call, saya sempat menanyakan hal tersebut kepada Ayah.Â
Menurut beliau, Betabak biasa dilakukan saat seseorang mengalami mimpi buruk; saat memasuki rumah baru; terhadap pengantin perempuan yang baru datang dijemput dari rumah orang tuanya; saat ada tamu kehormatan datang berkunjung.
Mengalami mimpi buruk tentu saja akan membuat hati dan pikiran seseorang menjadi tidak tenang. Dia tidak bisa menjalani hari-harinya dengan baik karena selalu diliputi kekhawatiran.Â
Dalam keadaan seperti ini, Betabak harus dilakukan agar orang tersebut bisa kembali menjalani dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan tenang dan bahagia.
Sebuah keluarga yang hendak memasuki rumah baru juga harus ditabak. Dengan ditabak, seluruh anggota keluarga didoakan agar selalu diberi kesehatan yang baik, selalu hidup rukun dan damai serta diberi kemudahan dalam rejeki.
Dan secara khusus untuk suami dan istri, agar selalu dikuatkan dalam melewati tantangan dan rintangan dalam membina hidup berumah tangga. Agar selalu setia dalam untung dan malang, sehat dan sakit, suka dan duka.
Selain dari tujuan yang telah disebut, Betabak sebelum memasuki rumah baru juga bertujuan menghalau segala roh jahat agar tidak turut serta masuk ke dalam rumah baru yang sebentar lagi akan ditempati.Â
Jika tidak dihalau, dikhawatirkan roh-roh jahat itu bisa mengganggu dan merusak ketentraman dalam keluarga yang akan menempati rumah baru tersebut.
Baca juga: Upacara Adat Memasuki Rumah Baru dalam Suku Dayak Desa: Harta Paling Berharga adalah Keluarga
Betabak juga dilakukan terhadap pengantin perempuan yang baru saja datang dijemput dari rumah orangtuanya.Â