Dalam Hidup Sosial Kemasyarakatan
Partisipasi umat dalam lingkup keagamaan tak akan menjadi lengkap bila tidak diteruskan dalam partisipasi mereka dalam hidup sosial kemasyarakatan. Dalam terang iman yang mereka hayati, umat beriman dipanggil dan diutus untuk terlibat secara penuh menyumbangkan tenaga dan pikiran demi kemajuan Indonesia. Atau dalam bahasa uskup Soegijapranata: 100% Katolik, 100% Indonesia.
Umat beriman bukan hanya warga gereja, melainkan juga warga negara Indonesia. Sebagai warga negara, apa yang menjadi cita-cita dan keprihatinan bangsa juga menjadi cita-cita dan keprihatinan mereka. Konsili Vatikan II dalam Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa Ini (Gaudium et Spes) menyatakan: "KEGEMBIRAAN DAN HARAPAN, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga" (art. 1).
Federasi Konferensi-konferensi Para Uskup Se-Asia (FABC) juga menyuarakan hal serupa. Dalam Sidang Pleno V di Bandung, 17-27 Juli 1990, para uskup se-Asia menegaskan: "Misi Gereja di Asia meliputi: "ada bersama dengan masyarakat, menanggapi kebutuhan mereka, dengan kepekaan terhadap kehadiran Allah dalam aneka ragam budaya dan dalam tradisi keagamaan lain, dan memberi kesaksian tentang nilai Kerajaan Allah lewat  kehadiran, solidaritas, sharing dan kata. Misi kemudian berarti dialog dengan kemiskinan, budaya-budaya lokal dan tradisi keagamaan lain yang ada di Asia".
ReferensiÂ
https://jeo.kompas.com/naskah-lengkap-pidato-kenegaraan-presiden-jokowi-2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H