Mohon tunggu...
Gregorius Nyaming
Gregorius Nyaming Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hanya seorang anak peladang

Seorang Pastor Katolik yang mengabdikan hidupnya untuk Keuskupan Sintang. Sedang menempuh studi di Universitas Katolik St. Yohanes Paulus II Lublin, Polandia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Pidato Kenegaraan, Presiden Mengingatkan Relasi yang Erat antara Budaya Bangsa dan Kemajuan Indonesia

16 Agustus 2020   05:31 Diperbarui: 16 Agustus 2020   05:19 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Hidup Sosial Kemasyarakatan

Partisipasi umat dalam lingkup keagamaan tak akan menjadi lengkap bila tidak diteruskan dalam partisipasi mereka dalam hidup sosial kemasyarakatan. Dalam terang iman yang mereka hayati, umat beriman dipanggil dan diutus untuk terlibat secara penuh menyumbangkan tenaga dan pikiran demi kemajuan Indonesia. Atau dalam bahasa uskup Soegijapranata: 100% Katolik, 100% Indonesia.

Umat beriman bukan hanya warga gereja, melainkan juga warga negara Indonesia. Sebagai warga negara, apa yang menjadi cita-cita dan keprihatinan bangsa juga menjadi cita-cita dan keprihatinan mereka. Konsili Vatikan II dalam Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa Ini (Gaudium et Spes) menyatakan: "KEGEMBIRAAN DAN HARAPAN, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga" (art. 1).

Federasi Konferensi-konferensi Para Uskup Se-Asia (FABC) juga menyuarakan hal serupa. Dalam Sidang Pleno V di Bandung, 17-27 Juli 1990, para uskup se-Asia menegaskan: "Misi Gereja di Asia meliputi: "ada bersama dengan masyarakat, menanggapi kebutuhan mereka, dengan kepekaan terhadap kehadiran Allah dalam aneka ragam budaya dan dalam tradisi keagamaan lain, dan memberi kesaksian tentang nilai Kerajaan Allah lewat  kehadiran, solidaritas, sharing dan kata. Misi kemudian berarti dialog dengan kemiskinan, budaya-budaya lokal dan tradisi keagamaan lain yang ada di Asia".

Referensi 

https://jeo.kompas.com/naskah-lengkap-pidato-kenegaraan-presiden-jokowi-2020

https://www.kompasiana.com/francisnyaming9484/5f1eaa81097f36440d76e202/tradisi-beduruk-dalam-suku-dayak-desa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun