Mohon tunggu...
Gregorius Nyaming
Gregorius Nyaming Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hanya seorang anak peladang

Seorang Pastor Katolik yang mengabdikan hidupnya untuk Keuskupan Sintang. Sedang menempuh studi di Universitas Katolik St. Yohanes Paulus II Lublin, Polandia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menguak Peran Suara Burung dan Mimpi dalam Kehidupan Peladang

10 Agustus 2020   05:41 Diperbarui: 11 Agustus 2020   04:10 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan dari beberapa pengalaman yang pernah saya jumpai, warga akan menghentikan proses berladang, meski sudah pada tahap yang cukup jauh, ketika mereka mengalami mimpi buruk.

Dalam beberapa kesempatan, bila kasus ini terjadi, keluarga yang bersangkutan akan melakukan ritual dan mempersiapkan sesajen sesuai dengan apa yang dipesankan dalam mimpi. 

Setelah ritual adat itu dibuat, barulah mereka bisa melanjutkan proses pengerjaan ladang. Namun, ada beberapa jenis mimpi yang harus ditaati oleh warga. Bila mengalami mimpi tersebut, maka mereka tidak boleh berladang di tempat tersebut.

Sama seperti dalam kasus suara burung, pengabaian terhadap mimpi juga bisa mendatangkan bencana atau penyakit. Bukan hanya bagi keluarga, melainkan juga bagi anggota masyarakat yang lain.

Ketergantungan hidup pada alam memunculkan sebuah kesadaran bahwa kerelaan untuk bekerja sama dalam menjaga dan merawat alam merupakan suatu keharusan. Manusia harus menjalin kerja sama dengan sesama, dengan alam dan dengan wujud-wujud yang tak kelihatan itu untuk memelihara alam. 

Hidup sebagai peladang mengantar mereka untuk memiliki partisipasi pada alam semesta. Namun, partisipasi ini bukan sebagai partisipasi konsumtif, melainkan partisipasi aktif untuk bekerja sama. 

Dalam alam pikir masyarakat Dayak Desa sebagai peladang, kebersamaan dimaknai sebagai kebersamaan untuk mencapai hasil bersama. Mereka tidak mengambil kekayaan alam untuk diri mereka sendiri, tetapi tetap memperhatikan kepentingan dan kebutuhan bersama.

Catatan: Tentang peran suara burung dan mimpi ini pernah saya tanyakan langsung kepada ayah tercinta. Selaku Ketua Adat tentu beliau mempunyai pengetahuan yang cukup tentang budaya dan adat-istiadat subsuku Dayak Desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun