Revolusi yang dicanangkan di sini semata-mata demi SISTEM. Melihat realitas sepak bola tanah air yang hadir sebagaimana adanya saat ini di Indonesia, semua orang menghendaki suatu wujud sepak bola yang lebih baik dan akhirnya terbaik.
Untuk mencapai harapan itu, jalan pertama dan utama yang harus ditempuh tidak lain dan tidak bukan hanyalah SISTEM. Kata revolusi yang dipakai di sini secara etimologis sebenarnya kurang tepat untuk konteks sepak bola.
Sepak bola bukan soal mengedipkan mata atau membalikkan telapak tangan. Sepak bola dalam dirinya sendiri tidak dapat direvolusi karena ia sendiri berjalan dalam evolusi. Pencapaian saat ini adalah evolusi masa lampau.
Oleh sebab itu, penggunaan kata revolusi di sini mempunyai arti menciptakan sesegera mungkin sistem sepak bola. Kemajuan dunia sepak bola universal yang pesat saat ini menuntut kecepatan kita mengejar ketertinggalan. Dalam hal itulah letak urgensinya sistem.
Sistem adalah keutuhan, kesatuan, dan kesempurnaan. Sistem yang dimaksud di sini bukan hanya soal cara kerja untuk mencapai tujuan, tetapi jauh lebih esensial dari itu ialah soal prinsip ketunggalan. Maksudnya ialah bahwa sistem itu merupakan dasar atau kerangka yang dengannya sesuatu dapat berdiri atau terwujud.
Dalam konteks sepak bola, sistem ialah prinsip keutuhan dan kesatuan yang dengannya orang mampu menerima (masuk akal: intelligible) apa yang disebut dengan sepak bola itu. Sederhananya, yang dimaksud dengan sistem dalam sepak bola ialah segala aspek yang berkaitan dengan sepak bola. Di sini akan diuarikan lebih lanjut beberapa contoh dari apa yang disebut dengan sistem dalam sepak bola.
Sepak bola: sebuah keindahan dan seni
Pada dasarnya sepak bola merupakan salah satu jenis olah raga. Olah raga itu sendiri merupakan pengolahan tubuh demi mencapai kebugaran dan kesehatan. Ini merupakan pencapaian pertama dari olah raga, demikian pun dengan sepak bola.
Namun, konsep sepak bola modern ialah keindahan dan seni. Tim-tim terbaik dunia sudah menerapkan 'sistem' ini. Bermain bola bukan hanya olah raga (bermain dengan otot tanpa otak dan rasa), tetapi sekaligus seni yang menampilkan keindahan, sehingga orang-orang yang menonton dibuatnya kagum dan memperoleh kepuasan.
Karena itu, ketika kita menyaksikan tim-tim terbaik dunia bertanding, sebenarnya kita menyaksikan suatu keindahan, suatu 'perang' strategi, itulah keindahan. Bukan sebaliknya perang otot.
Tujuan suatu pertandingan sepak bola adalah kemenangan. Tak seorang pun atau tak satu tim pun yang menginginkan kekalahan. Jika terjadi, ini melawan kehendak dan akal budi. Setiap tim dalam suatu pertandingan mengharapkan kemenangan. Masing-masing mereka akan melakukan yang terbaik.
Kemenangan hanyalah salah satu sisi dari pertandingan. Kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari pertandingan. Kemungkinan lain ialah seri poin.