Mohon tunggu...
Suaviter
Suaviter Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang dalam proses latihan menulis

Akun yang memuat refleksi, ide, dan opini sederhana. Terbiasa dengan ungkapan "sic fiat!"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

[Tawaran] Tiga Hal yang Dibutuhkan untuk Proses "Menjadi Diri Sendiri"

8 Januari 2024   22:53 Diperbarui: 14 Januari 2024   18:05 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jadi diri sendiri | sumber: shutterstock

Brene Brown, Ph.D., L.M.S.W. dalam The Gifts of Imperfection (2010) meneliti bahwa rasa malu dapat membuat seseorang merasa tidak terhubung dan sangat membutuhkan penghargaan diri. Dan di pihak lain, rasa malu malah membuat orang menjadi agresif, depresi, kecewa, dan bahkan membenci diri sendiri. Akibatnya, ia tidak dapat menjadi diri sendiri.

Untuk itu, Brown memberikan masukan agar perasaan malu diolah dengan baik. Menarik, bahwa Brown menganjurkan agar perasaan malu mesti dikomunikasikan kepada orang lain yang dapat dipercaya. Di sinilah muncul istilah lentur terhadap rasa malu.

Perasaan malu tidak untuk dijauhi, melainkan didekati dan dikritisi. Perasaan perlu diperiksa dengan realitas dan pesan-pesan motivasi, agar perasaan itu tidak semakin parah dan membuat minder.

https://www.inc.com/
https://www.inc.com/

Tiga proses

Perasaan malu memang perlu diolah dengan matang, agar orang yang digerogotinya tidak berusaha menghindar dari keadaan sehingga pasif, pasrah, dan menjadi tidak produktif. 

Parahnya, orang tersebut justru semakin tidak menyadari kompetensi diri yang jika dikembangkan, akan membuatnya bahagia. Maka, menarik sekali ungkapan be yourself dalam konteks ini. Proses "menjadi diri sendiri" mahal jika didalami.

Untuk itu, agar proses ini semakin mantap, setidaknya ada tiga cara [tawaran] yang dapat membantu.

1. Hidup secara autentik

Dalam konteks ini, autentik dimengerti sebagai pilihan-pilihan riil dan jujur dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang dapat memilih untuk menjadi berani dalam ketidaksempurnaan, melatih belas kasih terhadap diri sendiri, dan mempercayai potensi mahal dalam dirinya.

Hidup yang dijalani secara autentik akan penuh dengan cinta yang tulus. Sekalipun keadaan sulit, rahmat akan membantunya untuk berubah. Rasa malu perlahan akan dapat ditundukkan, sehingga lahir kembali pribadi yang autentik dan dapat bersyukur.

Untuk hidup autentik menuju proses "menjadi diri sendiri", dibutuhkan ke-sengaja-an, inspirasi, tindakan riil, dan pengorbanan diri. Maka, rasa minder dan takut jangan sampai mematahkan semangat cinta diri (bukan egoisme buta).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun