Mohon tunggu...
Suaviter
Suaviter Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang dalam proses latihan menulis

Akun yang memuat refleksi, ide, dan opini sederhana. Terbiasa dengan ungkapan "sic fiat!"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

[Tawaran] Tiga Hal yang Dibutuhkan untuk Proses "Menjadi Diri Sendiri"

8 Januari 2024   22:53 Diperbarui: 14 Januari 2024   18:05 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jadi diri sendiri | sumber: shutterstock

2. Berdistansi dari perfeksionisme

Perfeksionisme adalah paham tentang kalau hidup sempurna, rasa sakit atau malu akan diminimalisir. Paham ini dapat menjadi tameng yang menghambat perkembangan menuju proses "menjadi diri sendiri".

Pujian dari orang lain dan kepuasaan diri sendiri diincar. Paham ini tentu melumpuhkan target yang sudah dimulai dari hidup autentik.

Perfeksionisme dapat menggiring siapa saja untuk menghancurkan dirinya sendiri lewat cari aman atau unjuk kemampuan. Jika paham ini menjadi candu, orang dapat mengalami situasi hidup yang semu dan pada akhirnya akan malu, kecewa, dan minder sebab tidak ada yang sempurna di muka bumi ini.

Untuk itu, kita perlu berdistansi dari perfeksionisme dengan cara mengembangkan kelenturan terhadap rasa malu dan berbelas kasih pada diri sendiri (bukan permisif). Dengan mengasihi diri sendiri, kita dapat bersahabat dengan ketidaksempurnaan. 

Dr. Kristin Neff (profesor di University of Texas, Austin) juga setuju atas hal ini dan ia melihat ada tiga unsur yang perlu dikembangkan agar mampu mengasihi diri sendiri (2003), yakni keramahan diri (self kindness), kemanusiaan bersama (common humanity), dan kesadaran (mindfulness).

3. Bersikap lentur

Masih berhubungan dengan dua proses di atas, sikap lentur dibutuhkan dalam melepaskan "pengebalan diri [egoisme]" dan perasaan tak berdaya.

Proses pengebalan diri terjadi ketika perasaan-perasaan tak membahagiakan dikumpulkan, sehingga menghambat pengalaman positif. Hal ini dapat menjadi candu yang membahayakan.

Maka, kita perlu bersikap lentur. Perasaan takut, menyalahkan diri sendiri, tidak nyaman, dan sebagainya harus disingkirkan. 

Dalam proses ketiga ini, memang dibutuhkan dimensi rohaniah seperti meditasi dan doa harian. Agar, sikap lentur dapat terarah kepada suatu spirit yang mampu menghargai diri sendiri di tengah pergulatan perubahan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun