Mohon tunggu...
Suaviter
Suaviter Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang dalam proses latihan menulis

Akun yang memuat refleksi, ide, dan opini sederhana. Terbiasa dengan ungkapan "sic fiat!"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Menyepelekan Hal Kecil Demi Hal Besar!

8 Januari 2022   12:11 Diperbarui: 11 Januari 2022   21:20 4001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi meraih hal besar (Sumber: Freepik)

Ketika seseorang sudah peduli atau peka dengan hal-hal sederhana, ia perlu mengasah ketekunannya. 

Jika tidak ada ketekunan, mustahil ia dapat menghasilkan satu atau beberapa hal besar nan bermakna.

Saya ingat, ketika saya berjuang untuk berlatih menulis. Terutama, saya memiliki cita-cita bahwa tulisan saya harus tembus desk Opini Kompas.

Dalam artikel ini, saya sudah berterus terang bahwa ada 20-an tulisan artikel opini yang ditolak oleh desk Opini Kompas. Pernah patah semangat? Pernah tidak percaya diri? Pernah malas untuk terus menulis? Saya akan jawab: PERNAH!

Hanya, saya tak mau dikuasai oleh perasaan-perasaan pesimis. Saya mau berkembang dan saya mau berhasil.

Maka, saya belajar lagi mulai dari dasar dan saya berusaha untuk tekun. Ketekunan tersebut dibantu dengan doa dan evaluasi diri pada akhirnya membuahkan hasil yang bagi saya sudah besar. Beberapa tulisan tembus dan dimuat di kolom opini Kompas.

Bagi saya, orang yang tekunlah yang akan dapat menikmati buah manis dari perjuangan dirinya.

Tetap optimis - banyak belajar

Saya kembali memupuk rasa optimis di dalam diri. Bagaimana pun, saya mau menulis di Opini Kompas. Tak peduli ditolak beberapa kali. Malahan, penolakan tersebut semakin memacu adrenalin saya.

Saya banyak belajar dengan membaca tulisan-tulisan yang sudah dimuat di Kompas, dengan harapan saya bisa memahami gaya menulis yang diharapkan oleh tim.

Bagi saya, ketika rasa pesimis lebih kuat daripada optimis, kegagalan akan menanti dan menggandeng seseorang. Sebaliknya, dengan berani menerima situasi ditolak, ia berpotensi membuka gerbang keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Kisah tentang menulis hanyalah satu hal kecil dalam hidup ini. Kisah ini hanya contoh nyata yang sudah saya praktikkan.

Jangan sepele

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun