Mohon tunggu...
Framanahadi
Framanahadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka mengamati hal-hal yang entah-berantah asalnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Jadinya Jika di Kos Putra Terdapat Pasangan Penjual Bakpia?

4 November 2023   08:05 Diperbarui: 4 November 2023   08:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinamika hidup tentu tidak selurus aspal jalanan, begitulah mungkin hikayat dan petuah yang orang dulu lontarkan. Demikian juga dengan usaha yang dilakoni oleh bu Yarni, masalah silih berganti. Mulai dari kos putra yang seharusnya diisi dengan laki-laki, malah dipilih sebagai tempat bernaung oleh bu Yarni. "Ya daerahnya sangat strategis sih mas, saya pilih tempat ini juga kebetulan Cuma ini yang kosong, untuk masalah warga saat itu saya sudah bicaran baik-baik,"ucapnya.

Bakpia Homemade Sumber Pencaharian

" Zaman ini juga saya harus mengikuti perkambangan ya mas, saya juga sering ngeshare informasi jualan ke Facebook, Whatssapp dan Instagram. Kalau Instagram ya anak saya yang ngatur, saya kan tidak paham". Percakapan itu membuat saya bertanya terkait tanggungan dan pendapatan yang didapat oleh bu Yarni.

Dalam pembicaraan beliau menurutkan bahwa beliau memiliki dua anak yang sudah memasuki usia kepala dua. Anak-anak beliau tidak turut serta tinggal didalam kos karena sudah memiliki pekerjaan di luar kota.

Bakpia Homemade memiliki varian rasa yang cukup beragam, diantaranya

  • Coklat
  • Keju
  • Durian
  • Matcha
  • Kacang Ijo

Dapat dipesan melalui nomor whatsapp yang nantinya akan dibalas oleh bu Yarni.dalam sepak terjangnya bu Yarni pernah membuatkan pesanan sejumlah 50 box bakpia hanya dalam waktu dua hari. "Ya jumlahnya saya tidak mematok berapa, cuma kalau perlu cepat satu hari saya hanya bisa produksi 20 box saja" ucapnya.

Pesanan bakpia yang diperoleh oleh bu Yarni setiap bulannya tentu berbeda, tapi dalam perkataannya pendapatan dari usaha ini sudah cukup membuat beliau mensyukuri rezeki tersebut. "Kalau untuk makan sehari-hari ini sudah lebih dari cukup, saya masih bisa bekerja sehari-hari dan membuat konsumen puas saya sudah senang," sahut beliau seraya mematikan kompor.     

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun