Mohon tunggu...
Framanahadi
Framanahadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka mengamati hal-hal yang entah-berantah asalnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Jadinya Jika di Kos Putra Terdapat Pasangan Penjual Bakpia?

4 November 2023   08:05 Diperbarui: 4 November 2023   08:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengingat kamar yang dijadikan tempat untuk memarkirkan kendaraan terletak pada bagian tengah, jadi saya selalu melewati kamar tempat jualan. Kamar untuk  berjualaan itu terletak di pojok kiri, sedangkan kamar yang dijadikan ruang istirahat terletak pada pojok kanan. Untuk bagian tengah ditempati sebagai ruangan memarkirkan kendaraan roda dua.

" Malam bu," saya bersahut ramah. Ibu yang tengah asyik memperhatikan panggangan oven itu menoleh menanggapi sapaan saya, saya dipesilakan masuk dengan posisi beliau yang masih duduk menghadap oven lengkap dengan sarung tangan.

 Saat itu saya mencoba untuk berbasa-basi terkait kegiatan yang beliau lakukan, sesekali terdengar bunyi besi yang bergesakan dari daerah kompor. Tak ingin berlarut dalam obrolan biasa, saya mengenalkan diri dan menyampaikan maksud untuk menjumpai ibu tersebut.

" Loh saya juga bingung mas, tiap hari masnya sapa tapi saya tidak tahu namanya," ujarnya sembari memindahkan adonan bakpia dari oven keatas meja. Tanpa sadar dalam sekejab saya sudah melangkah masuk ke ruangan markas pembuatan camilan khas Yogya itu, pandangan mata terarah perlahan mengelilingi seluruh sudut ruangan.

Terlihat tumpukan nampan oven yang berisikan bakpia yang hampir setengah jadi. Di sudut lain nampak  pula susunan dus-dus yang sedikit tidak rapi tatanannya, pandangan saya berhenti serentak bersamaan dengan sahutan dari ibu Yarni yang dalam percakapan memperkenalkan dirinya. Seorang penjual bakpia yang usianya mungkin kisaran 50 tahunan. " Beginilah keadannya nak," tuturnya.  Saya urungkan pandangan mata saya yang membabi buta menelisik ruangan orang tanpa izin tuan rumah.

Beliau mengenalkan usahanya nyaris 15 menit lamanya, hangat panggangan oven mengiringi obrolan kami yang demikian hangat juga kalau boleh saya umpamakan. Di ketahui bahwa usaha yang dilakoni oleh bu Yarni bersama suami sudah berjalan sejak empat tahun belakangan. Usaha yang dikelola dengan suka-cita tersebut bernama "Bakpia Homemade".

Kenapa Harus Bakpia?

Berjualan bakpia di usia tua dipilih oleh bu Yarni sebagai aktifitas untuk mengisi kegiatan harian, dan tentunya untuk menghidupi kebutuhannya. " ya kalau kerja begini kan bisa lebih santai, tidak terikat sama siapa-siapa, bikinnya juga gampang, saya sekalian ngurusin rumah juga".

Malam itu saya tidak melihat sosok suami dari bu Yarni. Dalam ceritanya saya diberitahukan bahwa bapak turut serta dalam proses usaha ini berjalan. Bapak membantu banyak dalam urusan mobilisasi, berupa pembelian bahan mentah, pengantaran pesanan. Serta juga turut andil dalam menyiapkan bakpia itu sendiri.

Usia usaha yang bisa dibilang masih relatif muda ternyata terealisasi hanya karena coba-coba dan iseng. " Dulu  saya tidak pernah suka sama bakpia, rasanya tidak enak. waktu pengajian teman saya ada yang bawa, loh ternyata bakpia ini bisa dibikin enak juga ya". Tutur bu Yarni.

Dari pengalaman itulah bu Yarni kesemprot untuk membuat usaha kecil-kecilan ini,  awalnya  beliau bawa ke pengajian rutin yang hasilnya ludes di cicipi oleh jemaah tempat pengajian itu diadakan. Sejak saat itu orderan mulai berdatangan hingga perasaan yakin untuk membuka usaha bakpia semakin besar. Waktu itu bu Yarni masih berdomisili di daerah Bangunjiwo. Setelah mantap hatinya untuk membuka usaha bakpia beliau memutuskan untuk pidah ke daerah yang lebih strategis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun