ilustrasi di atas juga kiranya dapat di pakek pada dunia politik indonesia. sebut saja semacam andi mallarangeng. ia adalah mantan narapidana kasus korupsi. telah selesai menjalani masa hukuman. sekarang berada di demokrat. lalu ingin mengukir prestasi buat partai atau mungkin tujuan pribadi. karena dalam politik hal semacam ini boleh, Â sah saja. dan juga tak mungkin politikus dengan tiba tiba beralih profesi jadi sutradara film.
Kira kira seperti itulah yang saya lihat
A :
1. Terima kasih atas pemikiran Anda. Mengenai pemain sepakbola yang diusir dari lapangan dengan kartu merah dan kemudian diizinkan untuk bermain lagi setelah masa hukuman mereka berakhir, itu adalah kebijakan dan aturan dalam olahraga sepakbola. Setelah masa hukuman selesai, pemain memiliki kesempatan untuk kembali berpartisipasi dalam pertandingan dan mendemonstrasikan kemampuan mereka di lapangan.
Namun, ketika membicarakan konteks politik, perlu diingat bahwa setiap partai politik memiliki aturan dan mekanisme internalnya sendiri untuk menerima atau menolak anggota baru. Setelah seseorang telah menjalani masa hukuman dan memenuhi syarat yang ditentukan oleh partai, maka kemungkinan mereka dapat bergabung dengan partai politik tersebut.
Setiap individu, termasuk mantan narapidana, memiliki hak untuk terlibat dalam politik sepanjang mereka mematuhi aturan dan prosedur yang berlaku. Bagi sebagian orang, ini bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri, belajar dari kesalahan masa lalu, dan memberikan kontribusi yang positif melalui jalur politik.
Namun, penting untuk diingat bahwa kepercayaan publik dan integritas juga menjadi faktor penting dalam politik. Masyarakat memiliki hak untuk mempertanyakan dan mengevaluasi perjalanan politisi serta memformulasikan opini berdasarkan sejarah dan catatan masa lalu mereka. Hal ini juga menjadi tanggung jawab partai politik dalam memilih dan menilai calon mereka.
Setiap partai politik memiliki kebebasan untuk menentukan jalan dan prioritas mereka dalam politik. Masyarakat juga memiliki peran dalam menyampaikan aspirasi dan memilih pemimpin serta wakil mereka berdasarkan evaluasi dan pertimbangan pribadi.
2. Pendapat Anda mengenai analogi antara kartu merah dalam sepakbola dan situasi mantan narapidana dalam politik dapat dipahami. Namun, perlu diingat bahwa politik dan olahraga memiliki dinamika yang berbeda.
Â
Dalam olahraga, kartu merah adalah bentuk hukuman yang diberikan kepada pemain yang melanggar aturan permainan. Setelah masa hukumannya berakhir, pemain tersebut memiliki kesempatan untuk kembali bermain dan membuktikan kemampuannya di lapangan.
Â
Namun, dalam politik, masalahnya lebih kompleks. Partisipasi politik melibatkan kepercayaan masyarakat dan integritas lembaga-lembaga politik. Seseorang yang pernah terlibat dalam tindak pidana atau skandal korupsi mungkin masih memiliki stigma yang melekat pada dirinya. Partai politik atau pemilih mungkin akan mempertimbangkan reputasi dan integritas seseorang sebelum memutuskan memberikan dukungan politik.
Â
Pada akhirnya, keputusan apakah mantan narapidana diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam politik atau tidak akan tergantung pada aturan dan prosedur yang berlaku dalam sistem politik suatu negara, serta pandangan masyarakat dan partai politik yang terlibat. Setiap kasus yang melibatkan mantan narapidana harus dievaluasi secara individu.
Â
Dalam konteks ini, menjadi penting bagi individu yang memiliki catatan masa lalu yang kelam untuk membuktikan perubahan dan pemulihan mereka melalui tindakan nyata yang dilakukan di sektor publik atau politik. Proses tersebut harus dilakukan dengan integritas dan transparansi, dan masyarakat berhak untuk mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap partisipasi mereka dalam politik.
Q :
di jepang sejak masih anak2 Â sudah di tanamkan pendidikan karakter, di mana pada suatu sesi khusus anak2 sd tersebut di suruh untuk menonton video2 yg berisi ttg bagaimana para orang tua mereka dalam mencari nafkah, mereka berjerih payah peras keringat pagi sampai sore. hingga ada dari mereka tanganya sampai lebam krn terlalu sering di gunakan untuk mengangkat ratusan karung beras. semua itu untuk dapat upah yg akan di pakek buat ongkos anak2 sekolah. sontak, anak 2 sd tersebut tak jarang mereka menangis setelah melihat video itu. dari situ mereka pun belajar menghargai & mengerti betapa beratnya mencari nafkah. mereka pun pada akhirnya bersekolah dg semangat dan bersungguh sungguh serta berlomba2 mengukir prestasi.