Tidak ada asap tanpa api, dan tidak ada angin bau selain kentut. Apa yang melatar belakangi semua ini ? Stereotype masyarakat.
Ada sebuah survey yang cukup menarik mengenai hal ini,Â
Saya dibesarkan di lingkungan multi kultural, dan saya bisa bilang sedikit paham mengenai miskonsepsi tersebut. Seluk beluknya semua etnis sama, ada orang Tionghoa yang kurang mampu secara ekonomi, ada yang diberi kelebihan, ada yang dari mampu menjadi kurang mampu, vice versa. Dan begitu juga dengan warga dari etnis lainnya. Pada kenyataannya, semua orang sama, tidak ada yang lebih unggul daripada yang lainnya. Yang membedakan adalah perbedaan pola pikir dan kemauan untuk berubah dan bekerja. Bisakah seseorang menjadi kaya tanpa merasakan pahit getirnya hidup ? Cuma di dalam mimpi bisa langsung hidup enak dan serba berlebih secara materi.
Ada sebuah ayat di Al Qur'an yang bisa menjadi tl;dr dari tulisan saya ini,
Menyalahkan, menghakimi, dan menzalimi orang lain itu lebih mudah daripada berintrospeksi. Orang - orang dengan hati yang busuk akan langsung mengambil pilihan itu hanya untuk menutupi inkompetensi mereka. Paling tidak itu pelajaran hidup yang saya bisa ambil di kehidupan saya yang baru seumur jagung ini.
Jeff Bezos (founder Amazon) selalu mengkritik bawahannya seperti ini, "Jika kalian tidak bisa melaksanakan apa yang saya perintahkan, kalian itu inkompeten atau pemalas ?"
Sekian dari saya, untuk penutup saya akan membagikan sebuah meme untuk meringankan suasana.