Mohon tunggu...
Floren Green Chia
Floren Green Chia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peranan Logika dalam Menunjang Ilmu Statistika

8 Oktober 2024   22:00 Diperbarui: 18 Oktober 2024   16:30 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa itu statistika?

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan data. Secara metodologi, statistika adalah cara yang memperoleh dan mengenali data untuk diolah dan dianalisis serta diinterpretasikan, untuk dapat dijadikan solusi atau kebijakan/keputusan. Secara alat, statistika dapat membantu mendapatkan ukuran dan pengujian yang dibutuhkan dalam berbagai bidang kajian ilmu.

Statistika menurut para ahli, adalah:

  • Anderson dan Bancroft (1952)

Statistika adalah ilmu dan seni dalam pengembangan serta penerapan pengetahuan di bawah kondisi ketidakpastian.

  • Steel dan Torrie (1980)

Statistika adalah metode ilmiah yang berkaitan dengan perencanaan eksperimen, pengumpulan data, serta pengolahan, analisis dan interpretasi hasil.

  • Walpole (1982)

Statistika adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dan menafsirkan data guna membuat keputusan.

  • Anderson dan Sweeney (1990)

Statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan, penyajian, analisis dan interpretasi data untuk pengambilan keputusan.

  • Singarimbun (1995)

Statistika adalah suatu metode ilmiah yang digunakan untuk menggambarkan atau menyimpulkan data hasil penelitian.

  • Sudjana (2005)

Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka.

  • Sugiyono (2007)

Statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan cara pengumpulan data, analisis dan penginterpretasian data dalam bentuk angka.

Nah....Kita sudah mengetahui apa itu statistika secara metodologi, alat maupun para ahli. Selanjutnya, akan membahas tentang logika. Apa itu logika?

Secara etimologis, logika berasal dari kata logikos. Sementara itu, kata logikos tersebut berasal dari kata logos yang berarti kata, sesuatu yang diutarakan, perkataan atau percakapan melalui bahasa dan hasil pertimbangan akal pikiran.

Secara terminologis, logika mengandung arti suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan melalui kata-kata dan dinyatakan dalam bahasa.

Agar dapat lebih jelas memahami apa yang dimaksud dengan logika, berikut pengertian-pengertian logika menurut para ahli:

  • Menurut Aristoteles

Pengertian logika menurut aristoteles adalah ajaran tentang berpikir yang secara ilmiah berbicara mengenai bentuk pemikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang mengaturnya.

  • Menurut William Alston

Logika merupakan ilmu yang mempelajari tentang berpikir, terutama usaha dalam menemukan cara untuk membedakan pemikiran yang valid dengan yang tidak valid.

  • Menurut John Dewey

Logika merupakan ilmu tentang metodologi yang didalamnya terdapat lima persoalan terkait dengan proses logika, yaitu sadar akan permasalahan, penjernihan pokok permasalahan, survei atas berbagai kemungkinan, mendedukasi konsekuensi-konsekuensi hipotesis, serta verifikasi melalui pengalaman.

  • Menurut Soekadijo

Definisi logika adalah suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan menalar.

  • Menurut Jan Hendrik Rapar

Logika  yaitu melihat akal dan pikiran yang dipandu oleh kata-kata dan diungkapkan dengan bahasa.

  • Menurut Irving M. Copi dan Carl Cohen

Logika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang dipakai untuk membedakan penalaran yang benar dengan penalaran yang salah.

  • Menurut Jujun S. Suriasumantri

Logika berarti cara penarikan kesimpulan yang benar. Secara lebih luas, logika dapat didefinisikan sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih.

  • Menurut Fransiska Novita Eleanora

Logika adalah pemikiran rasional yang diungkapkan dengan kata-kata ataupun bahasa.

Sebagai ilmu, logika disebut episteme of logic atau dalam bahasa latin dikenal sebagai logica scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang kita mengenalnya hanya dengan sebutan logika.

  • Menurut Louis Ma'lus Al-Yassu'i

Logika atau mantiq adalah hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam pemikiran.

  • Menurut Hebert L. Searles

Logika mengandung arti  proses berpikir yang memerlukan langkah-langkah tertentu, seperti mengumpulkan fakta-fakta atapun mengumpulkan hipotesis dan mengujinya

Setelah mengetahui hal-hal tersebut, selanjutnya membahas tentang peran logika dalam statistika.

Logika memainkan peran penting dalam menunjang keilmuan statistika, karena ia membantu memastikan bahwa proses pengambilan keputusan dan analisis data dilakukan secara konsisten dan valid. Berikut beberapa pesan logika dalam statistika:

1. Membangun Dasar Argumen: Logika diperlukan untuk menyusun argumen yang koheren dan valid. Dalam statistika, ini penting saat menyusun hipotesis, merumuskan masalah dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang ada. Logika membantu memastikan bahwa kesimpulan yang diambil didasarkan pada premis yang benar.

2. Membedakan Kesalahan: Logika membantu dalam mengidentifikasi kesalahan dalam penalaran, seperti kesalahan dalan penalaran, seperti kesalahan tipe I (menolak hipotesis nol yang benar) dan kesalahan tipe II (gagal menolak hipotesis nol yang salah). Ini penting untuk memastikan validitas hasil yang diperoleh dari analisis statistik.

3. Pembentukan dan Pengujian Hipotesis: Logika deduktif dan induktif digunakan dalam pembentukan hipotesis (deduktif) dan pengujian hipotesis (induktif). Logika deduktif memulai dengan teori umum yang mengarah pada prediksi spesifik, sementara logika induktif menggunakan data empiris untuk mengembangkan teori.

4. Mengelola Ketidakpastian: Logika juga diperlukan untuk mengelola ketidakpastian dan kebetulan dalam data. Dalam Statistika, konsep probabilitas digunakan untuk menangani ketidakpastian ini dan penggunaan logika dalam probabilitas membantu menentukan bagaimana kesimpulan dapat diambil meski ada ketidakpastian.

5. Pengembangan Model Matematika: Logika digunakan untuk membangun model matematika yang digunakan dalam statistika. Model-model ini kemudian diuji untuk validitasnya dan logika memastikan bahwa asumsi-asumsi yang mendasari model tersebut benar dan konsisten.

Secara keseluruhan, logika adalah fondasi dari penalaran ilmiah yang diperlukan dalam proses pengumpulan, analisis dan interpretasi data statistik. Tanpa logika, proses ini bisa menjadi tidak konsisten dan rawan terhadap kesalahan penalaran.

Pentingnya logika dalan ilmu statistika telah diakui oleh para ahli di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa uraian mengenai pentingnya logika dalam statistika menurut para ahli:

  • Sir Ronald A. Fisher (Bapak Statistika Modern):

Fisher menekankan pentingnya logika induktif dalam statistika bukan hanya tentang mengumpulkan dan menganalisis data, tetapi juga tentang menarik kesimpulan umun dari data spesifik. Logika induktif membantu kita membangun hipotesis berdasarkan observasi dan kemudian menguji hipotesis tersebut dengan data. Fisher juga menekankan pentingnya desain eksperimen yang logis untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dapat diandalkan dan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan yang valid.

  • George E. P. Box (Ahli Statistika dan Ahli Metodologi)

Box menekankan pentingnya logika deduktif dalam statistika. Ia berpendapat bahwa statistika harus digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Logika deduktif membantu kita menarik kesimpulan spesifik dari premis umum. Box juga menekankan pentingnya model statistik yang logis untuk menggambarkan hubungan antara variabel dan memprediksi hasil.

  • David S. Moore (Ahli Statistika dan Ahli Pendidikan)

Moore menekankan pentingnya logika dalam interpretasi hasil statistik. Ia berpendapat bahwa statistika bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang menginterpretasikan angka dalam konteks yang lebih luas. Logika membantu kita menghindari kesalahan umum dalam interpretasi, seperti korelasi yang tidak berarti atau generalisasi yang berlebihan. Moore juga menekankan pentingnya komunikasi statistik yang logis dan mudah dipahami oleh audiens yang berbeda.

  • William S. Gosset (Ahli Statistika dan Ahli Kimia) 

Gosset menekankan pentingnya logika dalam pengambilan keputusan berdasarkan data. Ia berpendapat bahwa statistika harus digunakan untuk membantu kita membuat keputusan yang lebih baik. Logika membantu kita mengevaluasai berbagai pilihan dan memilih yang paling optimal berdasarkan analisis statistik. Gosset juga menekankan pentingnya uji hipotesis yang logis untuk memastikan bahwa keputusan yang kita ambil didasarkan pada bukti yang kuat.

  • Jacob Cohen (Ahli Psikologi dan Ahli Statistika)

Cohen menekankan pentingnya logika dalam menghindari bias dalan analisis statistik. Ia berpendapat bahwa statistika harus digunakan untuk menghindari kesalahan umum dalam analisis, seperti bias pemilihan, bias pengukuran dan bias konfirmasi. Logika membantu kita mengidentifikasi dan mengatasi bias dalam data dan metode analisis. Cohen juga menekankan pentingnya transparansi dalam analisis statistik untuk memastikan bahwa hasil dapat dipercaya dan dapat direplikasi.

  • Leonard Savage (Statistisi dan Filsuf)

Savage, seorang ahli dalam teori keputusan, berpendapat bahwa logika dan statistika saling melengkapi dalam proses pengambilan keputusan. Logika membantu dalam merumuskan pilihan yang rasional, sementara statistika menyediakan alat untuk mengevaluasi pilihan tersebut berdasarkan data.

  • Stephen Jay Gould (Paleontolog dan Ahli Biologi Evolusioner)

Gould, Seorang ahli dalam sejarah ilmu pengetahuan, menekankan pentingnya logika dalam menghindari kesalahan statistik. ia berpendapat bahwa statistika dapat digunakan untuk mendukung kesimpulan yang salah jika tidak diterapkan dengan benar.

  • Nassim Nicholas Taleb (Penulis dan Ahli Risiko)

Taleb, seorang ahli dalam teori risiko, berpendapat bahwa logika dan statistika harus digunakan bersama untuk memahami ketidakpastian dan risiko. Ia menekankan bahwa statistika saja tidak cukup untuk  memahami kejadian yang langka dan tidak terduga.

Jadi, para ahli sepakat bahwa logika dan statistika saling melengkapi dan memiliki peran penting dalam berbagai bidang. Logika memberikan kerangka kerja logis untuk analisis data statistik, sementara statistika menyediakan alat kuantitatif untuk menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. Pemahaman yang kuat tentang logika dan statistika sangat penting untuk menghindari kesalahan, mengambil keputusan yang rasional dan memahami ketidakpastian dalam dunia.

Dosen Pengampu : Didi Febrian, S.Si., M.Sc.

Disusun oleh :

  • Elvi Simanjuntak
  • Emily Theresia Silaen
  • Feby Florensia Stepahni Sihotang
  • Floren Green Chia
  • Nia Rizkita Tambunan
  • Veronika Valentin S. Garingging

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun