Sebagai ilmu, logika disebut episteme of logic atau dalam bahasa latin dikenal sebagai logica scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang kita mengenalnya hanya dengan sebutan logika.
- Menurut Louis Ma'lus Al-Yassu'i
Logika atau mantiq adalah hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam pemikiran.
- Menurut Hebert L. Searles
Logika mengandung arti  proses berpikir yang memerlukan langkah-langkah tertentu, seperti mengumpulkan fakta-fakta atapun mengumpulkan hipotesis dan mengujinya
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, selanjutnya membahas tentang peran logika dalam statistika.
Logika memainkan peran penting dalam menunjang keilmuan statistika, karena ia membantu memastikan bahwa proses pengambilan keputusan dan analisis data dilakukan secara konsisten dan valid. Berikut beberapa pesan logika dalam statistika:
1. Membangun Dasar Argumen: Logika diperlukan untuk menyusun argumen yang koheren dan valid. Dalam statistika, ini penting saat menyusun hipotesis, merumuskan masalah dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang ada. Logika membantu memastikan bahwa kesimpulan yang diambil didasarkan pada premis yang benar.
2. Membedakan Kesalahan: Logika membantu dalam mengidentifikasi kesalahan dalam penalaran, seperti kesalahan dalan penalaran, seperti kesalahan tipe I (menolak hipotesis nol yang benar) dan kesalahan tipe II (gagal menolak hipotesis nol yang salah). Ini penting untuk memastikan validitas hasil yang diperoleh dari analisis statistik.
3. Pembentukan dan Pengujian Hipotesis: Logika deduktif dan induktif digunakan dalam pembentukan hipotesis (deduktif) dan pengujian hipotesis (induktif). Logika deduktif memulai dengan teori umum yang mengarah pada prediksi spesifik, sementara logika induktif menggunakan data empiris untuk mengembangkan teori.
4. Mengelola Ketidakpastian: Logika juga diperlukan untuk mengelola ketidakpastian dan kebetulan dalam data. Dalam Statistika, konsep probabilitas digunakan untuk menangani ketidakpastian ini dan penggunaan logika dalam probabilitas membantu menentukan bagaimana kesimpulan dapat diambil meski ada ketidakpastian.
5. Pengembangan Model Matematika: Logika digunakan untuk membangun model matematika yang digunakan dalam statistika. Model-model ini kemudian diuji untuk validitasnya dan logika memastikan bahwa asumsi-asumsi yang mendasari model tersebut benar dan konsisten.
Secara keseluruhan, logika adalah fondasi dari penalaran ilmiah yang diperlukan dalam proses pengumpulan, analisis dan interpretasi data statistik. Tanpa logika, proses ini bisa menjadi tidak konsisten dan rawan terhadap kesalahan penalaran.