Jenis tulisan ini memadukan alat analisis kualitatif dengan tulisan deskriptif. Informasi dikumpulkan dari temuan-temuan studi pustaka yang dikaitkan dengan isu inti. Masalah utama dengan menulis secara menyeluruh dan mendalam dijelaskan oleh deskripsi kualitatif. Oleh karena itu, level deskripsi dapat menjawab fenomena yang diangkat dalam topik penelitian.
Hasil dan Pembahasan Media baru dan Era Digital
Media sosial (media sosial) adalah platform yang disediakan oleh media baru berupa internet, yang memiliki jaringan global. Media sosial telah memungkinkan interaksi, dan komunikasi telah menjadi penuh dengan kode simbolik yang secara virtual menghubungkan orang satu sama lain sementara juga memungkinkan transmisi teks dan komunikasi visual. Hasilnya, pesan yang ditampilkan lebih menarik, sehingga memungkinkan orang lain untuk mengomentarinya. Interaksi media sosial antara orang-orang bisa cepat tetapi melibatkan banyak orang sekaligus, dan mereka bisa intim dan impersonal.Â
Segala sesuatu dalam telematika adalah digital, dimulai dengan gagasan media baru yang terhubung melalui jaringan internet global. Melalui internet, individu telah memasuki era digital yang membuat hidup mereka lebih mudah dan memenuhi berbagai tuntutan setiap harinya. Internet saat ini digunakan untuk penjangkauan dan kampanye politik, serta untuk media baru dan media sosial di bidang komunikasi politik.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Komunikasi Politik
Dampak media sosial terhadap politik global, khususnya dalam hal politik komunikasi dan kampanye pemilu. Sangat penting bagi institusi politik untuk secara aktif terlibat dalam wacana politik online, terutama selama kampanye pemilu. Selanjutnya, media sosial digambarkan sebagai metode dan sumber informasi terbaik untuk pemikiran masyarakat umum tentang sudut pandang dan kebijakan politik, serta untuk menggalang dukungan publik bagi kandidat yang sedang mencalonkan diri.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa politisi di seluruh dunia telah memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan ikatan dengan konstituen, terlibat dalam komunikasi langsung dengan publik, dan memengaruhi percakapan politik. Media sosial menjadi alat yang semakin penting bagi politisi karena kapasitasnya untuk mendorong keterlibatan politisi publik dan menarik pemilih muda dan pemilih yang tidak berpengalaman (Stieglitz & DangXuan, 2012).
Politisi menggunakan internet untuk berkampanye sebelum mengadopsi media sosial. Internet mungkin menjadi alat yang berguna untuk membongkar politik demokrasi massa dari bawah ke atas yang menindas yang seringkali didasarkan pada kepemilikan kekuasaan dan digunakan oleh kelas penguasa untuk memajukan kepentingan mereka sendiri. Internet diprediksi akan berkembang menjadi saluran komunikasi dua arah interaktif pesan-pesan politik antara kandidat dan pendukungnya. Internet menjanjikan untuk menyediakan tempat yang luas bagi kelompok kepentingan pembangunan serta alat penyebaran pendapat (Asih, 2011).Â
Pemanfaatan internet di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak pemilu tahun 1997, ketika Working Group, Partai Demokrat Indonesia, dan Persatuan Pembangunan semua memiliki website resmi. data di situs web
Ini terdiri dari platform partai, deklarasi politik, keanggotaan dewan pusat/daerah, AD/ART, dan kesempatan staf administrasi untuk terlibat dalam wacana. Partai politik, calon legislator perseorangan, calon presiden, dan calon wakil presiden semuanya meningkatkan penggunaan Internet mereka pada pemilu 2004 dan 2009 (Putra, 2011).
Akar Komunikasi Politik Indonesia