Mohon tunggu...
Florence Tobogu
Florence Tobogu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya mendengarkan musik, kepribadian saya suka bersosialisasi ke orang-orang dan konten favorit saya YouTube

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Politik di Era Digital

10 Juli 2023   21:34 Diperbarui: 10 Juli 2023   22:04 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penetrasi internet di Indonesia meningkat dari 1% dari seluruh penduduk pada tahun 1998 (Lim, 2003, 275) menjadi lebih dari 50% dari seluruh penduduk saat ini (APJII, 2016). Maraknya aktivitas yang dikenal dengan cyberpolitik---penggunaan media online sebagai sarana komunikasi politik---dipengaruhi oleh populasi pengguna internet di Indonesia yang sangat besar. Penggunaan internet, khususnya media sosial, dalam proses komunikasi politik terlihat jelas pada pemilu federal tahun 2014 lalu. 

Mengingat menurunnya kepercayaan publik terhadap media tradisional dan media yang lebih didominasi oleh pasar dan kekuasaan, langkah kedua adalah melihat masyarakat sebagai komponen penting dalam komunikasi politik dan mengintegrasikan Internet ke dalam masyarakat Indonesia. Nugroho (2012); Patri (2013). politik).

Seperti yang diketahui, masa reformasi agama berhasil mengadopsi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Kebebasan Pers, menciptakan ruang yang signifikan bagi pembentukan media massa bagi masyarakat Indonesia. Akibat represi media selama puluhan tahun oleh Suharto, media massa Indonesia mengalami apa yang dikenal sebagai euforia setelah reformasi. Namun, media massa menghadapi kesulitan baru sekitar sepuluh tahun setelah reformasi. Hanya individu yang bertugas mengontrol pers dan media massa saja yang berubah. 

Berdasarkan tujuan politik dan ekonominya, negara menguasai media selama masa reformasi Orde Baru. Dalam sistem media massa saat ini, organisasi berita dan media massa tidak memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat untuk mengekspresikan dirinya secara politis, melainkan memberikan platform kepada para elit untuk melakukannya. Dari sini, fungsi internet menjadi krusial, terutama dalam menawarkan arena alternatif demokrasi. Artikel ini menjelaskan kumpulan karya saat ini tentang teori komunikasi politik di era digital dan kumpulan karya yang diharapkan dapat membantu dalam studi komunikasi politik online.

Adapun yag menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu perkembangan konsep dan praktik terkait komunikasi politik di era digital. Tujuan artikel komunikasi politik Indonesia di era internet ini adalah untuk mendeskripsikan perkembangan konsep dan praktik terkait komunikasi politik di era digital dan menawarkan wawasan baru.

Tinjauan Pustaka

Menurut Gabriel Almond, infrastruktur politik (masyarakat, rakyat, dan publik, serta iklim politik) membedakan struktur politik. Suprastruktur politik (struktur politik pemerintah, sektor pemerintahan, lingkungan pemerintahan, sektor politik: pemerintah) dan masyarakat/rakyat/publik (sektor politik: komunitas/rakyat/publik) juga disebutkan (Kantaprawira, 1977:54). Media massa, serta lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, merupakan dua jenis struktur politik yang sangat menentukan tujuan dan fungsi komunikasi politik.

Almond mengklaim komunikasi itu. Salah satu dari empat fungsi input sistem politik adalah politik. Sosialisasi dan perekrutan politik, artikulasi kepentingan atau perumusan kepentingan, dan agregasi kepentingan atau penyatuan kepentingan adalah tiga fungsi input lainnya. Menurut pendekatan komunikasi politik terhadap politik, komunikasi politik merupakan alasan mengapa setiap aspek sistem politik berjalan sebagaimana mestinya (Alfian, 1993:1). Komunikasi politik itulah yang membuat sistem politik tetap hidup, seperti sirkulasi darah yang menjaga tubuh tetap hidup---bukan darah itu sendiri, melainkan apa yang terkandung di dalam darah.

Komunikasi politik, seperti darah, membawa pesan-pesan politik berupa tuntutan, protes, dan dukungan (aspirasi dan kepentingan) ke pusat proses sistem politik. Hasil dari proses tersebut kemudian diringkas dalam fungsi keluaran, yang dialirkan kembali oleh komunikasi politik berikutnya untuk memberikan umpan balik sistem politik. 

hanya itu, sistem politik hidup dan dinamis karena komunikasi politik. Demikianlah peran komunikasi politik dalam aktivitas politik yang sebenarnya. Praktik komunikasi politik saat ini yang berada di era reformasi dan memasuki era digital dimungkinkan dengan luasnya penggunaan internet yang memungkinkannya menjangkau pelosok dunia sekalipun. Komunikasi politik semakin meluas dan intensif. Dua dekade lalu, praktik komunikasi politik masih bertumpu pada media massa tradisional yang hanya menjangkau sebagian kecil masyarakat. Namun, dengan semakin meluasnya jaringan internet, kini masyarakat dapat dijangkau secara nasional bahkan internasional.

Metode Penulisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun