Mohon tunggu...
fahmi karim
fahmi karim Mohon Tunggu... Teknisi - Suka jalan-jalan

Another world is possible

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Suara Perempuan dari Semaoen

3 Juli 2023   18:55 Diperbarui: 3 Juli 2023   19:01 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita bisa menganggap apa yang ditulis oleh Semaoen biasa saja. Tapi protes yang dilontarkan pada masa itu adalah hal yang tidak sanggup dilakukan. Semaoen telah mengajukannya sebagai problem eksistetnsial.

Jika kita menilai dari masa kini, apakah tulisan Semaoen adalah jenis "tulisan feminin" seperti yang disodorkan oleh feminis pascamodern Helene Cixous? Tidak juga. Meski kisah Jiwa yang Tergoda mewakili kemarahan dan kesengsaraan perempuan tapi "tulisan feminin" harus dihasilkan oleh tangan perempuan, karena ketertindasan perempuan adalah pengalaman kebertubuhannya yang khas dan unik. Dari situ dimungkinkan segala pembicaraan.

Sambil menyelesaikan tulisan pendek ini, melalui aplikasi Spotify, saya berulang kali mendengarkan Requiem in D Minor K. 626 karya komposer hebat Wolfgang Amadeus Mozart. Dengan nada yang bergerak lambat, saya dipanggil hanyut, serasa sedang mengalami penderitaan, namun tidak tahu penderitaan jenis apa.

Kita tahu apa yang diderita oleh orang lain, meski kadang kita tidak paham betul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun