4. Kepemimpinan yang Bijaksana
    Kepemimpinan yang bijaksana dan mampu menghargai keberagaman adalah kunci penting dalam mewujudkan masyarakat yang toleran. Seperti Raja Hayam Wuruk yang bijak dalam memimpin dan mengelola keberagaman di kerajaannya, pemimpin masa kini harus dapat mengayomi seluruh rakyat tanpa membedakan agama, suku, atau latar belakang sosial.
Kesimpulan
Toleransi antar umat beragama yang diterapkan di Majapahit bukan sekadar kebijakan kerajaan, melainkan juga sebuah nilai budaya yang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan kita sekarang. Di tengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang multikultural dan plural, pelajaran dari Majapahit tentang pentingnya saling menghargai dan hidup berdampingan dalam keragaman harus menjadi pegangan kita. Dengan menjunjung tinggi semangat toleransi dan inklusivitas, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis, damai, dan saling menghormati.
Di dunia yang semakin terhubung dan penuh tantangan ini, meneladani kebijakan dan sikap toleran Majapahit dalam kehidupan sehari-hari akan membantu kita untuk terus menjaga kedamaian, menyelesaikan konflik, dan membangun persatuan di tengah keberagaman. Toleransi bukan hanya sekadar sebuah pilihan, tetapi sebuah kebutuhan yang harus terus dipelihara demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H