3. Pengaruh Kebudayaan Luar
   Toleransi agama di Majapahit juga tercermin dalam kebudayaannya yang mengakomodasi pengaruh luar, seperti seni, arsitektur, dan sastra. Keberagaman ini terlihat dalam relief-relief yang ada di Candi-candi peninggalan Majapahit, yang menggambarkan berbagai tokoh dari berbagai latar belakang agama dan budaya. Di dalam kehidupan sosial, bahkan dalam seni pertunjukan, ada percampuran antara nilai-nilai budaya Hindu, Buddha, dan Islam yang berkembang dalam masyarakat Majapahit.
Kaitannya dengan Kehidupan Sekarang
Meskipun Majapahit telah lama runtuh, nilai-nilai toleransi yang ditunjukkan oleh kerajaan ini tetap relevan dan penting untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia modern. Indonesia saat ini dikenal sebagai negara dengan beragam suku, agama, dan budaya. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia juga memiliki sejumlah pemeluk agama Kristen, Hindu, Buddha, serta agama-agama lainnya. Keragaman ini kadang menimbulkan tantangan tersendiri dalam kehidupan sosial-politik, seperti ketegangan antar agama atau intoleransi terhadap kelompok minoritas.
Namun, semangat toleransi yang diajarkan oleh Majapahit bisa menjadi landasan bagi kita dalam menghadapi tantangan ini. Berikut beberapa hal yang bisa diambil dari pengalaman Majapahit dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama:
1. Menghargai Perbedaan dan Membangun Dialog
   Sama seperti Majapahit yang memberikan ruang bagi berbagai kelompok agama untuk hidup berdampingan, masyarakat Indonesia sekarang juga perlu belajar untuk lebih menghargai perbedaan. Ini termasuk memberikan ruang bagi dialog antar agama untuk saling memahami dan menghargai kepercayaan yang dimiliki masing-masing.
2. Menjaga Kebersamaan dalam Keberagaman
   Di era Majapahit, meskipun ada perbedaan agama dan budaya, masyarakat tetap bisa bersatu untuk mencapai tujuan bersama. Ini dapat menjadi pelajaran penting bagi kita saat ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, meskipun terdapat banyak perbedaan di dalamnya. Sebagai negara yang majemuk, Indonesia harus terus berusaha menjaga kebersamaan dan mengedepankan rasa saling menghormati.
3. Pendidikan Toleransi Sejak Dini
   Pendidikan tentang pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan seharusnya sudah dimulai sejak dini. Hal ini penting untuk mencegah berkembangnya intoleransi dan radikalisasi yang dapat mengancam keharmonisan sosial. Seperti halnya Majapahit yang berhasil menciptakan masyarakat yang terbuka dan inklusif, kita pun perlu mengedepankan nilai-nilai tersebut dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari.